31. ۞ وَمَن يَقْنُتْ مِنكُنَّ لِلَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتَعْمَلْ صَٰلِحًا نُّؤْتِهَآ أَجْرَهَا مَرَّتَيْنِ وَأَعْتَدْنَا لَهَا رِزْقًا كَرِيمًا
wa may yaqnut mingkunna lillāhi wa rasụlihī wa ta’mal ṣāliḥan nu`tihā ajrahā marrataini wa a’tadnā lahā rizqang karīmā
31. Dan barang siapa diantara kamu sekalian (isteri-isteri nabi) tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscata Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezeki yang mulia.
Tafsir :
Istri-istri Nabi Muhammad ﷺ bukanlah seperti orang-orang biasa. mereka adalah orang-orang terpilih, di mana jika mereka berbuat kekejian, maka azabnya dua kali lipat. Adapun jika mereka berbuat kebaikan, maka mereka juga diberikan pahala dua kali lipat.
Mereka sangat pantas mendapatkan pahala akhirat tersebut, karena mereka hidup menemani Nabi Muhammad ﷺ dalam kesusahan, kesengsaraan dan suka duka bersama. Beliau ﷺ sendiri tidak pernah lepas dari perjuangan. Sejak Allah ﷻ memerintahkan beliau ﷺ untuk berdakwah dan memberikan peringatan kepada orang-orang kafir, sejak saat itulah Nabi Muhammad ﷺ tidak pernah beristirahat untuk berdakwah dan berjihad. Beliau diganggu, diusir dan dihina oleh orang-orang kafir serta mendapatkan banyak musibah hingga beliau meninggal dunia dalam kondisi terkena racun oleh wanita Yahudi di Khaibar. Jadi, kehidupan beliau dengan istri-istrinya merupakan kehidupan yang susah. Oleh karenanya, mereka mendapatkan pahala dua kali lipat.
Firman Allah ﷻ,
وَأَعْتَدْنَا لَهَا رِزْقًا كَرِيمًا
“Dan Kami sediakan rezeki yang mulia baginya.”
رِزْقًا كَرِيمًا ‘Rezeki yang banyak’, dikatakan الْكَرِيْمَةُ مِنَ الشَّاةِ artinya adalah kambing yang banyak air susunya. Maka dari itu, para ulama mengartikannya dengan rezeki yang banyak berupa surga([1]), di mana tidak ada bandingannya sama sekali dengan apa yang ada di dunia.
______________
Footnote :