73. لِّيُعَذِّبَ ٱللَّهُ ٱلْمُنَٰفِقِينَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلْمُشْرِكِينَ وَٱلْمُشْرِكَٰتِ وَيَتُوبَ ٱللَّهُ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًۢا
liyu’ażżiballāhul-munāfiqīna wal-munāfiqāti wal-musyrikīna wal-musyrikāti wa yatụballāhu ‘alal-mu`minīna wal-mu`mināt, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā
73. sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir :
Ini merupakan peringatan bagi kita, karena di pundak kita banyak sekali amanah yang harus ditunaikan. Seorang dai memiliki amanah untuk menyampaikan amar makruf dan nahi mungkar. Orang tua memiliki amanah untuk mendidik anak-anak. Seorang istri memiliki amanah untuk berbakti kepada suami. Seorang anak memiliki amanah untuk berbakti kepada orang tua. Demikianlah, banyak amanah yang Allah ﷻ pikulkan kepada kita. Jika kita tidak bisa menjalankannya maka hendaknya kita harus hati-hati, karena semua itu ada konsekuensi dan azab yang menanti jika kita berkhianat terhadap amanah yang Allah ﷻ berikan.