30. يَٰنِسَآءَ ٱلنَّبِىِّ مَن يَأْتِ مِنكُنَّ بِفَٰحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ يُضَٰعَفْ لَهَا ٱلْعَذَابُ ضِعْفَيْنِ ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرًا
yā nisā`an-nabiyyi may ya`ti mingkunna bifāḥisyatim mubayyinatiy yuḍā’af lahal-‘ażābu ḍi’faīn, wa kāna żālika ‘alallāhi yasīrā
30. Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan di lipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.
Tafsir :
Pada ayat ini, Allah ﷻ mengingatkan bahwa istri-istri Nabi Muhammad ﷺ sangat spesial. Bukan berarti Allah ﷻ mencela istri-istri Nabi Muhammad ﷺ. Justru menunjukkan bagaimana agungnya kehormatan rumah tangga Nabi Muhammad ﷺ. Karena ini berkaitan dengan rumah tangga Nabi Muhammad ﷺ, tidak sama dengan rumah tangga orang-orang biasa pada umumnya. Jika di antara mereka yang melakukan perbuatan keji, berkata-kata kotor atau berzina, maka azabnya bukanlah seperti azab biasa, tetapi berlipat ganda.([1])
Ayat ini bukan berarti istri-istri Nabi ﷺ akan melakukan perbuatan keji tersebut, tetapi hanya sekedar penekanan([2]). Banyak sekali ayat-ayat yang mirip dengan ayat ini. Sebagaimana di dalam firman Allah ﷻ,
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu.” (QS. Az-Zumar: 65)
Ayat tersebut bukan berarti menjatuhkan kedudukan Nabi Muhammad ﷺ. Beliau ﷺ tidak melakukan kesyirikan. Justru, penyebutan tersebut untuk mengagungkan permasalahan tersebut, sekaligus menjelaskan bahwa siapapun orang yang melakukan kesyirikan, maka amalan-amalannya akan terhapuskan, bahkan jika yang melakukan kesyirian tersebut adalah seorang nabi.
Begitu juga dengan firman Allah ﷻ,
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا
“Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa.” (QS. Al-Anbiya’: 22)
قُلْ إِنْ كَانَ لِلرَّحْمَنِ وَلَدٌ فَأَنَا أَوَّلُ الْعَابِدِينَ
“Katakanlah (Muhammad), “Jika benar Tuhan Yang Maha Pengasih mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula menyembah (anak itu).” (QS. Az-Zukhruf: 81)
Firman Allah ﷻ,
وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
“Dan yang demikian itu, mudah bagi Allah.”
Sangat mudah bagi Allah ﷻ untuk melipatgandakan azab menjadi berlipat-lipat sesuai dengan kehendak-Nya.
________________
Footnote :