89. أَفَلَا يَرَوْنَ أَلَّا يَرْجِعُ إِلَيْهِمْ قَوْلًا وَلَا يَمْلِكُ لَهُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا
a fa lā yarauna allā yarji’u ilaihim qaulaw wa lā yamliku lahum ḍarraw wa lā naf’ā
89. Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan?
Tafsir:
Ini adalah bantahan telak terhadap seruan Samiri. Bukankah patung sapi tersebut tidak bisa berbicara, dan juga tidak bisa memberikan manfaat atau pun kemudharatan kepada kalian sedikit pun?! Patung tersebut hanya mengeluarkan suara, bukan berbicara. Alangkah jahilnya kalian yang kemudian menyembah benda mati itu sebagai tuhan!!