63. قَالُوٓا۟ إِنْ هَٰذَٰنِ لَسَٰحِرَٰنِ يُرِيدَانِ أَن يُخْرِجَاكُم مِّنْ أَرْضِكُم بِسِحْرِهِمَا وَيَذْهَبَا بِطَرِيقَتِكُمُ ٱلْمُثْلَىٰ
qālū in hāżāni lasāḥirāni yurīdāni ay yukhrijākum min arḍikum bisiḥrihimā wa yaż-habā biṭarīqatikumul-muṡlā
63. Mereka berkata: “Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kamu dari negeri kamu dengan sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama.
Tafsir:
Inilah provokasi yang dilancarkan sebagian penyihir yang termakan oleh kata-kata Firaun([1]). Ayat ini juga menunjukkan bahwasanya Nabi Harun AS mendampingi Nabi Musa ‘Alaihissalam pada momen tersebut.
Ada dua pendapat terkait makna {طَرِيْقَتِكُمُ الْمُثْلٰى}:([2])
Pertama: Maksud mereka, adalah bahwa Nabi Musa ‘Alaihissalam dan Nabi Harun AS berniat untuk menguasai negeri Mesir dan mengusir para bangsawan dan penduduknya darinya.
Kedua: Maksud mereka adalah bahwa Nabi Musa ‘Alaihissalam dan Nabi Harun AS berniat untuk menghilangkan agama dan tradisi nenek moyang mereka. Pendapat kedua ini didukung oleh firman Allah ﷻ pada ayat lainnya tentang perkataan Firaun,
﴿وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَىٰ وَلْيَدْعُ رَبَّهُ ۖ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَنْ يُظْهِرَ فِي الْأَرْضِ الْفَسَادَ﴾
“Dan berkata Fir’aun (kepada pembesar-pembesarnya): “Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi”.” (QS. Al-Mukmin: 26)
_______
Footnote: