61. قَالَ لَهُم مُّوسَىٰ وَيْلَكُمْ لَا تَفْتَرُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا فَيُسْحِتَكُم بِعَذَابٍ ۖ وَقَدْ خَابَ مَنِ ٱفْتَرَىٰ
qāla lahum mụsā wailakum lā taftarụ ‘alallāhi każiban fa yus-ḥitakum bi’ażāb, wa qad khāba maniftarā
61. Berkata Musa kepada mereka: “Celakalah kamu, janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan kamu dengan siksa”. Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan.
Tafsir:
Nabi Musa ‘Alaihissalam tidak pernah menyia-nyiakan waktu yang beliau miliki untuk berdakwah. Bahkan pada situasi yang sangat genting, ketika menurut logika manusia peluang dakwah sangatlah kecil, Nabi Musa ‘Alaihissalam tetap menasehati mereka penuh keikhlasan. Dan –subhaanallah!- ternyata nasehat ini benar-benar membekas pada jiwa para penyihir tersebut.