8. لِّيَسْـَٔلَ ٱلصَّٰدِقِينَ عَن صِدْقِهِمْ ۚ وَأَعَدَّ لِلْكَٰفِرِينَ عَذَابًا أَلِيمًا
liyas`alaṣ-ṣādiqīna ‘an ṣidqihim, wa a’adda lil-kāfirīna ‘ażāban alīmā
8. agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih.
Tafsir :
Pada ayat ini Allah mengubah kata ganti yang pada ayat sebelumnya “Kami” menjadi “Dia” ini merupakan salah satu uslub dalam bahasa arab yang berfungsi untuk menarik perhatian.
Allah ﷻ akan bertanya kepada para rasul dan kepada umatnya yang beriman sebagaimana dalam firman-Nya,
فَلَنَسْأَلَنَّ الَّذِينَ أُرْسِلَ إِلَيْهِمْ وَلَنَسْأَلَنَّ الْمُرْسَلِينَ
“Maka pasti akan Kami tanyakan kepada umat yang telah mendapat seruan (dari rasul-rasul) dan Kami akan tanyai (pula) para rasul” (QS. Al-A’raf: 6)
Begitu juga dalam firman-Nya,
يَوْمَ يَجْمَعُ اللَّهُ الرُّسُلَ فَيَقُولُ مَاذَا أُجِبْتُمْ قَالُوا لا عِلْمَ لَنَا إِنَّكَ أَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ
“(Ingatlah) pada hari ketika Allah mengumpulkan para rasul, lalu Dia bertanya (kepada mereka), “Apa jawaban (kaummu) terhadap (seruan)mu?” Mereka (para rasul) menjawab, “Kami tidak tahu (tentang itu). Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.” (QS. Al-Maidah: 109)
Allah ﷻ juga berfirman,
وَيَوْمَ يُنَادِيهِمْ فَيَقُولُ مَاذَا أَجَبْتُمُ الْمُرْسَلِينَ
“Dan (ingatlah) pada hari ketika Dia (Allah) menyeru mereka, dan berfirman, “Apakah jawabanmu terhadap para rasul?” (QS. Al-Qasas:65)
Selain pertanyaan yang ditujukan kepada umat yang diutus kepada mereka para rasul baik yang menjawab seruan mereka atau tidak, Allah ﷻ juga mengkhususkan pertanyaan untuk mereka yang beriman kepada para rasul sebagaimana dalam ayat ini. Dari sini muncul pertanyaan, untuk apakah mereka yakni para rasul dan orang-orang yang beriman ditanya padahal mereka mampu untuk menjawab pertanyaan tersebut? Jawabannya, agar semakin mempermalukan orang-orang kafir yang mana mereka tidak mampu menjawab pertanyaan tersebut. Sebagaimana ketika anak-anak perempuan yang dikubur hidup-hidup setelah mereka dilahirkan juga akan ditanya demi untuk mempermalukan orang-orang yang telah membunuh mereka.
Firman Allah ﷻ,
وَأَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا أَلِيمًا
“Dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih”
Ayat ini merupakan dalil bahwa neraka sudah ada dan telah dipersiapkan. Ayat ini juga membantah orang-orang yang berkeyakinan bahwa penduduk neraka jahanam akan beradaptasi dengan siksaan yang ada di dalamnya dikarenakan lamanya masa siksaan mereka, sehingga mereka tidak lagi merasakan azab yang pedih.([1])
______________
Footnote :
([1]) Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu al-Arabi dalam kitabnya Fushus al-Hikam, dia berkata,
فَبَعدَ وُجُودِ هَذِهِ الآلَام وَجَدَ بَرداً وسَلاماً
“Setelah mereka merasakan pedihnya siksaan mereka akan mendapati (api neraka) dingin dan membawa keselamatan” [Fushus al-Hikam hlm. 169-170]