43. ٱذْهَبَآ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ
iż-habā ilā fir’auna innahụ ṭagā
43. Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas
Tafsir:
Allah ﷻ berfirman dengan lafal tatsniyah (اذْهَبَا) ‘pergilah kalian berdua’. Awalnya Allah ﷻ berfirman (اذْهَبْ أَنْتَ وَأَخُوكَ) ‘pergilah engkau beserta saudaramu’, Allah ﷻ memberikan perintah kepada Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS untuk berkolaborasi dalam berdakwah kepada Fir’aun. Allah SWT tidak memerintahkan mereka untuk berdakwah sendiri-sendiri, akan tetapi hendaklah mereka berdua saling bahu-membahu dalam tugas mulia yang berat ini. Ayat ini menegaskan pentingnya kesatuan hati dan keserasian di antara para da’i dalam berdakwah. Keberhasilan dakwah di suatu medan, berbanding lurus dengan seberapa baik kualitas kolaborasi antara para da’i di medan tersebut.([1])
Kemudian Allah SWT menyatakan bahwa Fir’aun adalah hamba-Nya yang telah benar-benar melampaui batas. Dan memang tidak ada manusia yang lebih melampaui batas daripada Fir’aun. Selain mengaku sebagai tuhan, ia juga merupakan sosok yang sangat angkuh, kejam nan bengis, terlebih lagi dia adalah raja yang sangat kuat kekuasaannya. Allah ﷻ berfirman,
﴿وَفِرْعَوْنَ ذِي الْأَوْتَادِ﴾
“Dan (terhadap) Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar).” (QS. Al-Fajr: 10)
_______
Footnote