39. فَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ ٱلشَّمْسِ وَقَبْلَ ٱلْغُرُوبِ
faṣbir ‘alā mā yaqụlụna wa sabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulụ’isy-syamsi wa qablal-gurụb
39. Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya).
Tafsir :
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ، وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ
“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada malam hari dan setiap selesai shalat.” (QS. Qaaf : 39-40)
Di dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa ta’ala tidak menyebutkan apa yang diucapkan oleh orang-orang kafir Quraisy, oleh karenanya tafsir ayat ini bersifat umum. Bisa jadi yang diucapkan oleh kaum musyrikin berkaitan dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti hinaan mereka bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam gila, dukun, pemutus silaturahmi, dan yang lainnya. Atau bisa jadi yang mereka ucapkan berkaitan dengan Allah Subhanahu wa ta’ala seperti Allah punya anak, Allah letih, dan yang lainnya. ([1])
Intinya perkataan mereka membuat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam gelisah. Agar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bisa tenang, maka jalan keluarnya adalah agar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertasbih kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Adapun waktu yang dimaksud di dalam ayat ini, sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan bertasbih sebelum matahari terbit adalah adalah shalat subuh, adapun sebelum terbenam matahari adalah shalat dzuhur dan ashar, dan malam hari artinya adalah shalat maghrib dan isya. Adapun kata وَأَدْبَارَ السُّجُودِ, para ulama mengatakan bahwa maknanya adalah shalat tathawwu’. Artinya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam diperintahkan memperbanyak shalat, karena selain shalat fardhu terdapat shalat-shalat yang lain([2]). Dan di antara hal yang bisa membuat orang mudah untuk menghadapi segala macam cobaan dan ujian adalah shalat. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala,
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” (QS. Al-Baqarah : 45)
Orang yang banyak melaksanakan shalat pasti akan mampu untuk menghadapi berbagai macam ujian, dan itulah yang diperintahkan Allah Subhanahu wa ta’ala kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
_________________
Footnote :