12. كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَأَصْحَٰبُ ٱلرَّسِّ وَثَمُودُ
każżabat qablahum qaumu nụḥiw wa aṣ-ḥābur-rassi wa ṡamụd
12. Sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud.
Tafsir :
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَأَصْحَابُ الرَّسِّ وَثَمُودُ، وَعَادٌ وَفِرْعَوْنُ وَإِخْوَانُ لُوطٍ، وَأَصْحَابُ الْأَيْكَةِ وَقَوْمُ تُبَّعٍ كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيدِ
“Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass dan Tsamud telah mendustakan (rasul-rasul), dan (demikian juga) kaum ‘Ad, kaum Fir‘aun dan kaum Luth, dan (juga) penduduk Aikah serta kaum Tubba’. Semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka berlakulah ancaman-Ku (atas mereka).” (QS. Qaaf : 12-14)
Pada ayat ini, Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan contoh kaum-kaum yang telah diutus seorang rasul kepada mereka, namun mereka mendustakan rasul tersebut. Di antaranya Allah Subhanahu wa ta’ala sebutkan bahwa kaum yang mendustakan itu adalah kaum Nabi Nuh ‘alaihis salam. Allah Subhanahu wa ta’ala juga menyebutkan penduduk Rass. Siapa penduduk Rass itu? Terdapat banyak pendapat di kalangan Ahli Tafsir tentang siapa yang dimaksud dengan penduduk Rass tersebut. Ada yang menyebutkan bahwa nama rasul yang diutus kepada penduduk Rass bernama Hanzhalah bin Shafwan, yang kemudian dibunuh oleh kaumnya dengan cara dilempar dalam sumur. Akan tetapi tidak ada khabar yang sahih yang membenarkannya. Intinya adalah mereka adalah sebuah kaum yang diutus kepada mereka seorang Rasul, namun mereka juga mendustakannya. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala juga menyebutkan kaum Tsamud yang mendustakan Nabi Shaleh ‘alaihissalam. Selain itu, kaum ‘Ad juga disebutkan mendustakan Nabi Hud ‘alaihissalam. Demikian juga Fir’aun dan kaumnya, serta kaum([1]) yang Nabi Luth ‘alaihissalam diutus kepada mereka. Kemudian juga Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan penduduk al-Aikah. Dan penduduk al-Aikah ini juga dikenal dengan penduduk Madyan, artinya mereka adalah kaum Nabi Syu’aib ‘alaihissalam. Adapun al-Aikah adalah nama berhala yang mereka sembah. Dan yang terakhir yang Allah Subhanahu wa ta’ala sebutkan adalah kaum Tubba’. Ada khilaf di kalangan para Ahli Tafsir tentang kaum Tubba’, ada yang mengatakan bahwa mereka adalah kabilah Himyar yang diutus kepada mereka seorang rasul. Ada yang menyebutkan nama Rasul itu adalah Tubba’, dan ada yang menyebutkan dengan nama yang lain. Intinya kaum ini berada di daerah Yaman. Kemudian para ulama khilaf apakah Tubba’ yang diutus kepada suatu kaum itu adalah seorang rasul atau hanya orang saleh. Akan tetapi jawaban yang benar adalah dia adalah seorang rasul karena di akhir ayat Allah Subhanahu wa ta’ala mengatakan,
كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ
“Semuanya telah mendustakan rasul-rasul.”
Maksud dari ayat ini adalah Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan tentang kaum-kaum yang masyhur di kalangan orang-orang kafir Quraisy. Orang-orang Quraisy tahu tentang kisah Nabi Nuh ‘alaihissalam, mereka juga tahu kisah penduduk Rass karena letaknya di daerah Arab. Demikian pula kaum Tsamud, ‘Aad, dan al-Aikah juga termasuk dari kaum-kaum di negeri Arab. Kabilah Nabi Luth ‘alaihissalam juga dekat dari mereka yaitu di daerah Syam, dan kaum Tubba’ di Yaman. Adapun kaum Fir’aun, meskipun mereka kisahnya ada di Mesir, namun kisah mereka masyhur sampai ke tanah Arab sehingga orang-orang kafir Quraisy juga mengetahui kisahnya. Sebenarnya ada kaum-kaum yang lain yang Allah Subhanahu wa ta’ala telah binasakan karena mendustakan rasul-rasul, akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala cukupkan kaum-kaum ini karena dikenal oleh orang-orang kafir Quraisy. Maka dalam ayat ini seakan-akan Allah Subhanahu wa ta’ala berkata kepada mereka, ‘Wahai orang-orang kafir Quraisy, sebelum kalian telah ada kaum-kaum yang mendustakan para nabi dan rasul. Kalian bukanlah kaum pertama yang mendustakan para nabi dan rasul. Dan seluruh kaum-kaum tersebut telah tertimpa ancaman yang Aku ancamkan kepada mereka. Maka jika kalian tidak beriman kepada Muhammad, maka kalian juga akan mengalami apa yang telah dialami oleh kaum-kaum tersebut yaitu ancaman-Ku’. Oleh karenanya ayat ini juga sebagai hiburan bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu ternyata bukan hanya beliau yang didustakan oleh kaumnya, tetapi telah ada nabi-nabi terdahulu yang juga didustakan oleh kaumnya. Dan ayat ini merupakan peringatan dan ancaman bagi orang-orang kafir Quraisy agar mereka berhenti dari pendustaan mereka terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.([2])
_________________
Footnote :
([1]) Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala menggunakan kata وَإِخْوَانُ لُوطٍ dan bukan وَقَوْم لُوط. Para Ahli Tafsir menyebutkan bahwa hal itu dikarenakan kabilah Nabi Luth ‘alaihissalam berbeda dengan kabilah yang dia diutus oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada kabilah Sodom.