33. لِنُرْسِلَ عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّن طِينٍ
linursila ‘alaihim ḥijāratam min ṭīn
33. agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah.
Tafsir :
لِنُرْسِلَ عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ طِينٍ. مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ لِلْمُسْرِفِينَ
“Agar Kami menimpa mereka dengan batu-batu dari tanah (yang keras). Yang ditandai dari Tuhanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas.”
Kaum Nabi Luthh dikenal dengan dua sifat. Pertama, adalah kaum yang berdosa. Kedua, adalah kaum yang melampaui batas dalam melakukan suatu dosa yaitu homoseksual. Selain berbuat dosa syirik, mereka juga berbuat suatu kemaksiatan besar berupa homoseksual. Kemaksiatan yang mereka perbuat sangat aneh, karena mereka menyukai sesama jenis mereka. Kaum lelaki tidak mempunyai gairah untuk mencumbui istrinya, namun mereka lebih bergairah kepada lelaki semisalnya. Begitu juga kaum perempuan dari mereka.([1])
Kata (طِيْن) memiliki makna tanah yang keras atau batu. Para ulama menyebutkan bahwa maksud dari kata (مُسَوَّمَة) adalah batu-batu yang dilemparkan kepada kaum Nabi Luth memiliki tanda tertentu. Tanda tersebut menunjukkan bahwa batu itu bukan termasuk batu-batu dunia. Akan tetapi, batu khusus yang ditimpakan untuk membinasakan kaum Nabi Luthh. Dari sisi warnanya yang mungkin kemerah-merahan atau hitam dan menunjukkan bahwa batu tersebut dikirimkan sebagai azab bagi mereka([2]). Ada juga sebagian ulama yang menafsirkan bahwa maksud dari ayat ini adalah setiap batu telah diberikan tanda oleh Allah untuk membinasakan masing-masing dari kaum Nabi Luthh. Sehingga, jika ada sebagian kaum Nabi Luthh yang sedang bepergian, maka mereka akan tertimpa batu tersebut. Dimanapun mereka berada, maka mereka tertimpa batu itu. Hingga tidak ada satupun dari mereka yang lolos dari azab Allah. ([3])
___________________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir Ath-Thabariy 22/492.
([2]) Lihat: At-Tahrir Wa At-Tanwir Li Ibnu ‘Asyur 27/6 dan Tafsir Al-Alusiy 14/15
([3]) Lihat: Tafsir Ibnu ‘Athiyyah 5/178 dan Tafsir Al-Qurthubiy 17/48.