10. وَتَسِيرُ ٱلْجِبَالُ سَيْرًا
wa tasīrul-jibālu sairā
10. dan gunung benar-benar berjalan.
Tafsir :
Pada hari kiamat kelak gunung-gunung akan berjalan dengan sebenar-benarnya berjalan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam ayat yang lain,
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ
“Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Naml : 88)
Jadi kelak pada hari kiamat gunung-gunung akan dicabut dari tempatnya, kemudian diterbangkan dan saling ditabrakkan antara satu dengan yang lainnya oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, sehingga gunung-gunung tersebut hancur lebur seperti kapas atau bulu yang diterbangkan([1]). Kata Allah Subhanahu wa ta’ala,
وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ
“Dan (pada hari itu) gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS. Al-Qari`ah : 5)
Adapun pengulangan kata سَيْرًا dan مَوْرًا merupakan bentuk maf’ul mutlak untuk menjelaskan penekanan bahwasanya hal tersebut akan benar-benar terjadi, serta bukan sekadar majazi melainkan betul-betul makna secara hakikat.([2])
____________________
Footnote :