37. وَلَقَدْ رَٰوَدُوهُ عَن ضَيْفِهِۦ فَطَمَسْنَآ أَعْيُنَهُمْ فَذُوقُوا۟ عَذَابِى وَنُذُرِ
wa laqad rāwadụhu ‘an ḍaifihī fa ṭamasnā a’yunahum fa żụqụ ‘ażābī wa nużur
37. Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.
Tafsir :
الْمُرَاوَدَةُ Yaitu merayu orang yang tidak mau, jadi mereka merayu Nabi Luth untuk menyerahkan tamu-tamunya namun Nabi Luth menolaknya, dan ketika mereka gagal mereka terus mendatanginya dan terus merayunya agar Nabi Luth menyerahkan tamu-tamunya kepada mereka namun Nabi Luth tetap menolaknya([1]). Akhirnya para malaikat pun mengaku kepada Nabi Luth bahwa sesungguhnya mereka adalah para malaikat,
قَالُوا يَا لُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَصِلُوا إِلَيْكَ ۖ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا امْرَأَتَكَ ۖ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ ۚ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ ۚ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ
“Para utusan (malaikat) berkata: “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?”.” QS. Hud: 81
Dalam ayat lain
فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَاتَّبِعْ أَدْبَارَهُمْ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ وَامْضُوا حَيْثُ تُؤْمَرُونَ
“Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorang pun di antara kalian menoleh ke belakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di perintahkan kepada kalian“.” QS. Al-Hijr: 65
Karena mereka terus merayu-rayu Nabi Luth, فَطَمَسْنَآ اَعْيُنَهُمْ “maka Kami tutup/butakan mata mereka”, dan terdapat 3 pendapat dalam masalah penafsiran ditutupnya kedua mata mereka:
Pertama: penafsiran bahwa mata mereka tiba-tiba menjadi buta, karena ingin melihat lelaki tampan akhirnya tidak bisa melihatnya karena mata mereka buta.
Kedua: bahwasanya mereka sudah masuk ke dalam rumah Nabi Luth namun Allah subhanahu wa ta’ala menutup mata-mata mereka sehingga mereka tidak bisa melihat para malaikat yang tampan.
Ketiga: maksud dari mata mereka ditutup adalah mata mereka berubah seperti menjadi kulit wajah sehingga tidak ada mata sama sekali, hal ini dikarenakan mereka membangkang. ([2])
Akhirnya di waktu sahur menjelang subuh Nabi Luth keluar bersama istri dan kedua putrinya, namun ternyata istrinya khawatir terhadap kaumnya lalu dia pun menoleh ke belakang dan akhirnya dia pun terkena azab, padahal sebelumnya telah dilarang agar tidak menoleh ke belakang, namun karena dia bersekutu dengan kaum Nabi Luth akhirnya dia pun menoleh ke belakang dan terkena azab.
______________________
Footnote :