27. إِنَّا مُرْسِلُوا۟ ٱلنَّاقَةِ فِتْنَةً لَّهُمْ فَٱرْتَقِبْهُمْ وَٱصْطَبِرْ
innā mursilun-nāqati fitnatal lahum fartaqib-hum waṣṭabir
27. Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah (tindakan) mereka dan bersabarlah.
Tafsir :
Unta yang dimaksud dalam ayat ini adalah unta yang sangat spesial, sampai-sampai dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutnya sebagai نَاقَةُ اللهِ “Unta Allah”. Segala yang disandarkan kepada Allah maka pasti menjadi istimewa, di antaranya adalah Baitullah (rumah Allah), Rasulullah (utusan Allah), dan seperti dalam ayat ini yaitu Unta Allah.
Disebutkan dalam buku-buku tafsir, kaum Nabi Shalih ‘alaihissalam menantang beliau untuk menunjukkan mukjizat kepada mereka dan mereka akan beriman. Pada dasarnya mereka meminta mukjizat bukan untuk beriman, akan tetapi mereka meminta sesuatu yang tidak masuk akal agar Nabi Shalih tidak mampu menghadirkannya. Sehingga mereka meminta agar Nabi Shalih mengeluarkan seekor unta betina yang dalam kondisi mengandung, dengan warna tertentu, yang unta tersebut dari sebuah batu yang mereka tentukan. Intinya mereka meminta sesuatu yang mustahil kepada Nabi Shalih ‘alaihissalam agar mereka tetap bisa kafir kepada Nabi Shalih. Maka kemudian Nabi Shalih ‘alaihissalam shalat dan berdoa meminta unta yang seperti mereka inginkan, maka tiba-tiba unta tersebut keluar dari batu sebagaimana permintaan mereka. Akan tetapi ternyata mukjizat tersebut tidak membuat mereka beriman, bahkan mereka mengatakan bahwa itu adalah sihir. ([1])
Maka setelah unta itu diperlihatkan kepada mereka, Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk Nabi Shalih ‘alaihissalam bersabar dan menunggu, karena Allah mengetahui bahwa mereka akan berbuat sesuatu terhadap unta tersebut. Dan pada ayat yang lain Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَيَاقَوْمِ هَذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيبٌ
“Dan wahai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa (azab).” (QS. Hud : 64)
Yaitu unta tersebut jangan sampai diganggu dengan gangguan sedikit pun oleh mereka, jika itu terjadi maka akan ada azab Allah terhadap mereka. Jangankan dibunuh unta tersebut, bahkan dihalang-halangi saja dilarang. Inilah yang Allah Subhanahu wa ta’ala perintahkan Nabi Shalih ‘alaihissalam untuk menunggu dan bersabar.
__________________
Footnote :