2. وَإِن يَرَوْا۟ ءَايَةً يُعْرِضُوا۟ وَيَقُولُوا۟ سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
wa iy yarau āyatay yu’riḍụ wa yaqụlụ siḥrum mustamirr
2. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”.
Tafsir :
Terdapat beberapa pendapat di kalangan Ahli Tafsir tentang makna مُسْتَمِرٌّ. Tafsiran pertama, مُسْتَمِرٌّ artinya sihir yang akan hilang. Artinya mereka orang-orang kafir Quraisy meremehkan mukjizat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan mengatakan bahwa itu adalah sihir yang yang akan hilang. Tafsiran kedua, مُسْتَمِرٌّ berasal dari kata مِرَّة yang artinya kuat. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala tentang malaikat Jibril,
ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى
“Yang mempunyai kekuatan, maka (Jibril) menampakkan diri dengan rupa yang asli.” (QS. An-Najm : 6)
Artinya mereka orang-orang kafir Quraisy mengatakan bahwa mukjizat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sihir yang sangat kuat, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah pakarnya ilmu sihir sampai-sampai bisa membelah bulan menjadi dua. Tafsiran ketiga, مُسْتَمِرٌّ artinya terus-menerus. Artinya orang-orang kafir Quraisy menyangka bahwa karena sebagaimana mereka merasa pernah disihir dengan mukjizat-mukjizat yang telah ditunjukkan kepada mereka, maka mereka mengatakan bahwa peristiwa terbelahnya bulan yang diperlihatkan kepada mereka adalah sihir yang ke sekian dan akan datang lagi sihir yang berikutnya. ([1])
Demikianlah sifat-sifat orang-orang musyrikin yang tetap saja tidak mau beriman meskipun telah melihat mukjizat, sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ، لَقَالُوا إِنَّمَا سُكِّرَتْ أَبْصَارُنَا بَلْ نَحْنُ قَوْمٌ مَسْحُورُونَ
“Dan kalau Kami bukakan kepada mereka (orang-orang kafir) salah satu pintu langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata, ‘Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang yang terkena sihir’.” (QS. Al-Hijr : 14-15)
Maka mukjizat apa pun yang didatangkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, tetap saja orang-orang kafir Quraisy akan mengatakan bahwa hal mukjizat tersebut adalah sihir, karena mereka telah menetapkan julukan penyihir kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
_____________
Footnote :