9. هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْمُشْرِكُونَ
huwallażī arsala rasụlahụ bil-hudā wa dīnil-ḥaqqi liyuẓ-hirahụ ‘alad-dīni kullihī walau karihal-musyrikụn
9. Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.
Tafsir :
Ayat ini mengisyaratkan bahwa jika ingin agama ini unggul maka disyaratkan petunjuk yakni ilmu yang bermanfaat dan agama yang lurus yakni berupa amalan shalih([1]), sebaliknya jika seseorang terjauhkan dari ilmu yang bermanfaat atau terjauhkan dari amalan shalih maka tidak akan unggul.
Adapun makna “unggul” disini ada dua pendapat di kalangan para ulama:
Pertama, agama Islam adalah agama yang unggul di atas agama-agama lainnya dengan hujjah-hujjah dan bukti-bukti. Tidak ada yang dapat mengalahkan hujjah agama Islam dari agama manapun. Sebaliknya, seluruh ajaran agama yang lain terdapat kontradiksi, tidak logis serta penuh dengan kesyirikan berbeda dengan agama Islam yang logis dan tidak ada pertentangan di dalamnya. Hingga saat ini jika terjadi perbedatan antara agama maka agama Islam lah yang selalu menang dalam masalah konsep Ketuhanan dan selalu menang di atas agama yang lainnya secara hujjah.
Kedua, maknanya adalah menang secara total dan itu akan terjadi pada hari kiamat tatkala Allah turunkan nabi Isa ke muka bumi. Sekarang nabi Isa masih diangkat oleh Allah Ta’ala namun nanti pada hari kiamat nanti Dajjal akan keluar namun kemudian turunlah Nabi Isa dan membunuhnya. ([2])
Dalam hadits Abu Hurairah yang shahih yang terdapat di Shahih Muslim:
وَاللهِ، لَيَنْزِلَنَّ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَادِلًا، فَلَيَكْسِرَنَّ الصَّلِيبَ، وَلَيَقْتُلَنَّ الْخِنْزِيرَ، وَلَيَضَعَنَّ الْجِزْيَةَ، وَلَتُتْرَكَنَّ الْقِلَاصُ فَلَا يُسْعَى عَلَيْهَا، وَلَتَذْهَبَنَّ الشَّحْنَاءُ وَالتَّبَاغُضُ وَالتَّحَاسُدُ، وَلَيَدْعُوَنَّ إِلَى الْمَالِ فَلَا يَقْبَلُهُ أَحَدٌ
“Demi Allah, Isa Ibnu Maryam akan turun sebagai hakim yang adil lalu beliau akan memecahkan salib, membunuh babi, menghilangkan jizyah dan sungguh unta-unta yang disenangi akan ditinggalkan sehingga tidak ada lagi yang berusaha untuk mencarinya dan sungguh akan hilang rasa kebencian, saling benci dan saling hasad serta akan ada menyeru untuk mengambil harta namun tidak ada yang mau menerimanya”. ([3])
Hadits ini menunjukkan bahwa di zaman itu begitu makmur dan harta melimpah maka orang-orang tidak akan mengejar harta pada hari itu serta tidak ada pula hasad karena semua orang berkecukupan masing-masing. Itulah di zaman Imam Mahdi dan Nabi Isa dimana ketika itu Islam unggul di atas agama-agama lainnya baik secara hujjah maupun secara kekuatan sehingga mampu mengalahkan seluruh agama.
__________________
Footnote :
([1]) Lihat Tafsir Ibnu Katsir: 4/ 120.