10. أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ۚ قَدْ أَنزَلَ ٱللَّهُ إِلَيْكُمْ ذِكْرًا
a’addallāhu lahum ‘ażāban syadīdan fattaqullāha yā ulil-albāb, allażīna āmanụ qad anzalallāhu ilaikum żikrā
10. Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu.
Tafsir :
Allah siapkan bagi penduduk negeri yang membangkang (perintah Allah) tersebut adzab yang keras. Lalu Allah berkata فَاتَّقُوا اللَّهَ يَاأُولِي الْأَلْبَابِ “maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal”, menunjukan bahwa akal yang cerdas mengantarkan seseorang untuk bertakwa dan tidak membangkang perintah Allah. Karena takwa mengantarkan kepada kabahagiaan yang hakiki di dunia dan kebahagiaan abadi dan sempurna di akhirat. Lalu Allah berkata, يَاأُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ آمَنُوا “wahai orang-orang yang mempunyai akal, (yaitu) orang-orang yang beriman”. Ini menunjukan bahwa menerima iman adalah tanda cerdasnya akal seseorang([1]).
___________________
Footnote :