7. يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَا تَعْتَذِرُوا۟ ٱلْيَوْمَ ۖ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
yā ayyuhallażīna kafarụ lā ta’tażirul-yaụm, innamā tujzauna mā kuntum ta’malụn
7. Hai orang-orang kafir, janganlah kamu mengemukakan uzur pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang kamu kerjakan.
Tafsir :
Ayat ini tidak berkaitan dengan orang-orang kafir Quraisy yang masih hidup, akan tetapi ayat-ayat ini masih berkaitan dengan tentang penghuni neraka Jahannam.
Firman Allah ﷻ,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَ
“Wahai orang-orang kafir, janganlah kamu mengemukakan alasan pada hari ini.”
Para ulama mengatakan bahwa kelaziman dari ayat ini menunjukan bahwa orang-orang kafir kelak di neraka Jahannam akan mengemukakan uzur-uzur mereka. Mereka akan mengatakan, “Ya Allah, kami dahulu begini karena begini dan begitu, maka ampunilah kami”. Intinya mereka meminta uzur kepada Allah dengan menyebutkan uzur-uzur mereka agar Allah ﷻ mengurangi siksaan mereka dan memaafkan mereka. Akan tetapi dalam ayat ini Allah ﷻ dengan tegas mengatakan kepada mereka bahwa Allah tidak akan menerima segala uzur-uzur mereka.([1])
Kemudian Allah ﷻ berfirman,
إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang telah kamu kerjakan.”
Perlu untuk kita perhatikan, bahwa perkataan Allah ﷻ kepada orang kafir ini berbeda dengan perkataan Allah kepada penghuni surga. Tatkala Allah berkata kepada penghuni surga, maka Allah mengatakan,
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. An-Nahl : 32)
Adapun ketika berkata kepada penghuni neraka maka Allah akan menggunakan kalimat seperti ayat ini,
إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Tahrim : 7)
Para ulama menyebutkan perbedaan antara perkataan Allah kepada penghuni neraka dan penghuni surga. Perbedaannya terletak pada huruf بِ yang ada pada perkataan kepada penghuni surga dan tidak adanya huruf بِ pada perkataan kepada penghuni neraka. Para ulama menyebutkan bahwa Allah ﷻ menggunakan huruf بِ pada kata بِمَا untuk penghuni surga artinya adalah amalan seseorang di dunia tidak akan sebanding dengan surga yang Allah berikan. Bagaimana mungkin bisa sebanding, sementara Nabi ﷺ pernah bersabda,
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat sebelum subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya.”([2])
Seseorang hanya shalat dua rakaat sebelum subuh, namun mungkin dikerjakan kurang dari lima menit, ternyata bisa mendapat ganjaran yang ganjaran tersebut lebih baik daripada dunia dan seisinya. Maka ini jelas menunjukkan bahwa ganjaran di surga tidak ada bandingannya dengan sedikit amalan yang dilakukan. Dan ini artinya adalah Allah ﷻ memasukkan manusia ke dalam surga dengan karunia Allah. Adapun tatkala berbicara tentang penghuni neraka Jahannam, Allah tidak menggunakan huruf ب pada kata ما. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak menambah siksaan bagi penghuni neraka Jahannam, melainkan balasan berupa siksaan tersebut sesuai dengan apa yang dikerjakan. Dan ini artinya adalah Allah ﷻ membalas perbuatan penghuni neraka dengan keadilan.
____________________
Footnote :