15. إِنَّآ أَرْسَلْنَآ إِلَيْكُمْ رَسُولًا شَٰهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَآ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ رَسُولًا
innā arsalnā ilaikum rasụlan syāhidan ‘alaikum kamā arsalnā ilā fir’auna rasụlā
15. Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir’aun.
Tafsir :
Mengapa Allah Subhanahu wa ta’ala menyebutkan perumpamaan kisah Fir’aun kepada orang-orang kafir? Itu disebabkan karena berita dibenamkannya Fir’aun di laut merah diketahui oleh orang-orang kafir Quraisy. Maka dengan ayat ini Allah Subhanahu wa ta’ala mengingatkan orang-orang kafir Quraisy bahwa Allah telah mengutus seorang rasul kepada Fir’aun. Maka demikian pula Allah Subhanahu wa ta’ala mengutus kepada mereka seorang rasul yaitu Muhamad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga Allah Subhanahu wa ta’ala mengingatkan agar mereka tidak ikut mendustakan rasul yang diutus kepada mereka, agar jangan sampai mereka mendustakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi ternyata orang-orang kafir Quraisy tetap mendustakan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
وَأَنْتُمْ أَوْلَى بِالْهَلَاكِ وَالدَّمَارِ إِنْ كَذَّبْتُمْ؛ لِأَنَّ رَسُولَكُمْ أَشْرَفُ وَأَعْظَمُ مِنْ مُوسَى بْنِ عِمْرَانَ
“Dan kalian (orang-orang kafir Quraisy) lebih utama untuk mendapat kebinasaan dan kehancuran bila mendustakan rasul kalian, karena rasul kalian adalah rasul yang paling mulia dan lebih besar daripada Musa ibnu Imran.”([1]).
________________________
Footnote :