30. عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ
‘alaihā tis’ata ‘asyar
30. Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).
Tafsir :
Tatkala ayat ini diturunkan, sebagian orang-orang kafir menjadi sesumbar, di antaranya adalah Abu Jahal. Abu Jahal berkata,
يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ، أَمَا يَسْتَطِيعُ كُلُّ عَشْرَةٍ مِنْكُمْ لِوَاحِدٍ مِنْهُمْ فَتَغْلِبُونَهُمْ
“Wahai orang-orang Quraisy, tidakkah setiap sepuluh orang dari kalian mampu mengalahkan satu (malaikat) dari mereka? Pastilah kamu dapat mengalahkan mereka.”([1])
Abu Jahal dengan sombongnya, dia sesumbar untuk mau melawan satu malaikat dengan sepuluh orang dari kaum Quraisy. Kemudian di antara orang-orang yang sesumbar lainnya adalah Abu Al-Asyaddain Al-Jumahiy yang nama aslinya adalah Usaid bin Kaldah bin Khalaf Al-Jumahy. Dia lebih sombong dengan berkata,
يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ، اكْفُونِي مِنْهُمُ اثْنَيْنِ وَأَنَا أَكْفِيكُمْ مِنْهُمْ سَبْعَةَ عَشَرَ
“Wahai orang-orang Quraisy, kalian hadapi dua dari mereka (penjaga neraka itu). Dan serahkan tujuh belas kepadaku aku yang menghadapinya.”([2])
Kalau Abu Jahal ingin melawan satu malaikat dengan sepuluh orang, berbeda dengan Usaid bin Kaldah yang dia ingin melawan 17 malaikat seorang diri.
____________________________
Footnote :