9. فَذَٰلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ
fa żālika yauma`iżiy yaumun ‘asīr
9. maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit.
Tafsir :
Kenapa Allah ﷻ menyebut hari kiamat adalah hari yang berat? Karena hari kiamat adalah hari yang penuh dengan kesulitan dan kepayahan ([1]). Bayangkan saja bagaimana keadaan orang-orang di padang mahsyar, dibangkitkan dalam keadaan tidak berpakaian, matahari didekatkan dengan jarak satu mil, kemudian disuruh berdiri menunggu kedatangan Allah ﷻ yang satu hari ukurannya setara dengan 50.000 tahun. Maka tentunya hari itu adalah hari yang sangat berat, sehingga Allah ﷻ mengatakan,
فَذَلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ
“Maka itulah hari yang berat.” (QS. Al-Muddatstsir : 9)
Hari itu adalah hari yang sulit bagi para nabi dan orang-orang yang bertakwa. Nabi Adam, Nabi Musa, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim ‘alaihimassalam merasa takut dan merasa sulit hari itu. Jika hari itu adalah hari yang sulit bagi para nabi-nabi dan orang-orang bertakwa, maka hari itu pasti akan jauh lebih sulit bagi orang-orang kafir. Karena orang-orang kafir tatkala dibangkitkan, mereka telah putus asa dari segala kebaikan dan mereka telah yakin bahwa mereka akan binasa ([2]). Maka semakin lama orang-orang kafir merasakan hari tersebut, maka mereka akan semakin menuju kepada kebinasaaan dan kesulitan yang lebih berat yaitu neraka jahannam.
Adapun orang-orang yang beriman, mereka akan merasa ringan (kemudahan) pada hari tersebut. Dan hal ini disebutkan dalam sebagian riwayat yang meskipun riwayatnya lemah, akan tetapi ayat-ayat banyak yang menyebutkan bahwa orang-orang beriman merasakan kebahagiaan pada hari kiamat.
___________________________
Footnote :