23. لَّٰبِثِينَ فِيهَآ أَحْقَابًا
lābiṡīna fīhā aḥqābā
23. mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya.
Tafsir :
Ada khilaf diantara para ulama tentang makna أَحْقَابًا. أَحْقَابًا adalah bentuk jamak dari حُقُبْ. Sebagian salaf menafsirkan حُقُبْ dengan 70 tahun, ada yang mengatakan 80 tahun, dan ada pula yang mengatakan 300 tahun.
Maksud dari pendapat-pendapat di atas adalah dengan perhitungan setiap harinya seperti 1000 tahun di dunia. Sehingga yang berpendapat bahwa الْحُقْبُ adalah 70 tahun berarti setiap tahunnya ada 12 bulan, kemudian setiap bulannya 30 hari, dan setiap harinya 1000 tahun. Maka satu al-huqub ada 1000 tahun kali 30 (hari) kali 12 (bulan) kali 70 (tahun) sama dengan 25 juta tahun lebih dengan ukuran tahun di dunia. Adapun pendapat yang mengatakan satu al-huqub adalah 300 tahun tentu lebih banyak lagi.
Namun dalam ayat ini Allah tidak mengatakan satu al-huqub akan tetapi Allah menyatakan dengan lafal jamak yaitu أَحْقَابًا (banyak huqub) yang intinya adalah orang-orang yang berbuat bermaksiat melampaui batas akan tinggal di neraka jahannam dalam waktu yang sangat lama. Jika mereka orang-orang kafir maka خَالِدَيْنِ فِيهَا “kekal dalam neraka tidak akan keluar”. Yaitu jika selesai al-huqub yang pertama akan datang al-huqub yang kedua, begitu seterusnya sampai tiada penghujungnya.
Jika mereka orang-orang yang berbuat dzhalim, tetapi tidak kafir dan juga tidak musyirik maka mereka akan tinggal di neraka jahannam dalam waktu yang lama, boleh jadi ratusan ratusan tahun, ribuan tahun, atau bakan jutaan tahun, tentu ini adalah waktu yang sangat lama.
Oleh karena itu, hendaknya seseorang itu jangan mengatakan, “meskipun saya bermaksiat namun saya masih islam, saya akan diadzab oleh Allah dan suatu saat saya akan dikeluarkan dan dimasukkan kedalam surga.” Apa yang dikatakannya memang benar karena seorang muslim tidak akan kekal di dalam neraka, dan ini adalah aqidah ahlussunnah. Yang kekal dalam neraka jahannam adalah orang-orang musyrik dan orang-orang kafir, adapun orang muslim dia tidak akan kekal di neraka, dia akan diadzab namun dia akan dikeluarkan. Tetapi hendaklah diingat bahwasanya jika seorang muslim telah diadzab maka ingatlah bahwa أَحْقَابًا sangat lama, bukan waktu yang sebentar. Jangan sampai seseorang mirip dengan keyakinan orang-orang Yahudi yang berkata :
وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ (80) بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (81)
Dan mereka (Yahudi) berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja”. Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya (QS Al-Baqarah : 80-81)
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُدْعَوْنَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ يَتَوَلَّى فَرِيقٌ مِنْهُمْ وَهُمْ مُعْرِضُونَ (23) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ وَغَرَّهُمْ فِي دِينِهِمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ
Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bagian yaitu Al Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran). Hal itu adalah karena mereka mengaku: “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat dihitung”. Mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan . (QS Ali-Imran : 23-24)
Barang siapa yang masuk ke dalam neraka jahannam niscaya dia akan merasakan kepedihan yang amat sangat dalam waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, kita berlindung kepada Allah dari siksa api neraka jahannam.
Ibnu Katsir menyebutkan salah satu pendapat yang menyatakan bahwa firman Allah أَحْقَابًا berkaitan dengan ayat sesudahnya yaitu (mereka tidak akan merasakan dalam neraka jahannam kesejukan dan juga tidak ada minuman), artinya mereka akan disiksa dengan siksaan tersebut (tidak ada kesejukan dan tidak ada minuman) selama أَحْقَابًا, setelah itu Allah akan memberikan jenis-jenis penyiksaan yang lainnya.