20. وَسُيِّرَتِ ٱلْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا
wa suyyiratil-jibālu fa kānat sarābā
20. dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia.
Tafsir :
Gunung-gunung di akhirat kelak akan diangkat oleh Allah Subhanallahu wata’ala kemudian diterbangkan di udara lalu dihancurkan oleh Allah Subhanallahu wata’ala. Dan ini terjadi tatkala tiupan sangkakala yang pertama dimana bumi ini akan dihancurkan dan digoncangkan dengan sedahsyat-dahsyatnya. Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam banyak surat. Allah akan menggantikan bumi ini dengan yang lain, bumi di padang mahsyar yang dijadikan sebagai tempat untuk kita dihisab oleh Allah bukanlah bukanlah bumi yang sekarang kita pijak. Allah mengatakan:
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْض
“pada hari dimana Allah akan gantikan bumi dengan bumi yang lain.” (QS Ibrahim : 48)
Bumi yang akan kita pijak di padang mahsyar nanti berbentuk datar, tidak ada gunung dan tidak ada lembah. Semua gunung dihancurkan oleh Allah,
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا
“mereka bertanya kepada engkau tentang gunung-gunung, katakanlah “Tuhanku akan menghancurkan (pada hari kiamat) sehancur-hancurnya”. (QS Thaha : 105)
Gunung-gunung besar yang sekarang kita saksikan akan hancur lebur menjadi seperti fatamorgana, dari kejauhan terlihat seperti air, namun dari dekat ternyata adalah debu-debu yang berterbangan (lihat Tafsir At-Thobari 24/20).