16. وَجَنَّٰتٍ أَلْفَافًا
wa jannātin alfāfā
16. dan kebun-kebun yang lebat?
Tafsir :
Ayat ini adalah bagian terakhir yang berisi tentang karunia-karunia yang beraneka ragam yang Allah Subhanallahu wata’ala berikan kepada manusia sebagai bukti bahwasanya Allah Subhanallahu wata’ala Maha Kuasa. Allah Subhanallahu wata’ala yang menumbuhkan tetumbuhan, Allah Subhanallahu wata’ala yang meninggikan langit, Allah Subhanallahu wata’ala yang telah menciptakan bumi, Allah Subhanallahu wata’ala yang telah memberikan dan menurunkan hujan ini. Ini semua menunjukkan akan kekuasaan Allah Subhanallahu wata’ala. Seakan-akan Allah Subhanallahu wata’ala mengatakan kepada orang-orang musyrikin, “Hai orang-orang musyrikin, jika kami bisa melakukan itu semua, maka menghidupkan kembali yang telah menjadi tulang belulang adalah perkara yang mudah”.
Setelah itu Allah Subhanallahu wata’ala mulai menyebutkan tentang hari kiamat yaitu pembahasan selanjutnya setelah pembahasan sebelumnya yang menyebutkan berbagai macam kenikmatan yang disebutkan oleh Allah Subhanallahu wata’ala. Diantara cara belajar ilmu tafsir yang dilakukan oleh sebagian ulama adalah sebagian surat diklasifikasikan menjadi pokok-pokok bahasan, mulai dari paragraf pertama berbicara tentang ini, paragraf ke dua berbicara tentang itu, paragraf ketiga, dan seterusnya. Hal ini dilakukan agar kita bisa melihat maknanya secara kompleks atau secara keseluruhan dengan cara mengetahui masing-masing maksud dari setiap paragrafnya. Belajar ilmu tafsir memang butuh kesabaran untuk mempelajarinya bagian per bagian, terutama surat-surat yang sering kita baca. Sebisa mungkin surat-surat yang ada di juz ‘amma dihafalkan dengan baik dan dipelajari tafsirnya dengan cermat secara bertahap.