2. وَإِذَا ٱلنُّجُومُ ٱنكَدَرَتْ
wa iżan-nujụmungkadarat
2. dan apabila bintang-bintang berjatuhan.
Tafsir:
Apabila diteliti perkataan salaf terhadap tafsir انْكَدَرَتْ juga terbagi menjadi dua pendapat. Pertama انْكَدَرَتْ artinya تَنَاثَرَتْ “berserakan” atau تَسَاقَطَتْ “berjatuhan”, dan sebagian tafsiran yang lain bermakna تَغَيَّرَتْ yang artinya “berubah” yaitu hilang cahayanya (lihat Tafsir At-Thobari 24/132-133) Kedua tafsiran adalah tafsiran yang tidak bertentangan karena apabila bintang-bintang berjatuhan maka telah terjadi perubahan padanya dan hilang cahayanya.
Al-Kalbi dan ‘Athoo’ berkata :
تُمْطِرُ السَّمَاءُ يَوْمَئِذٍ نُجُومًا فَلَا يَبْقَى نَجْمٌ إِلَّا وَقَعَ
“Pada hari itu langit menurunkan hujan bintang, maka tidak tersisa satu bintangpun kecuali jatuh (ke permukaan bumi)” (Tafsir Al-Baghowi 8/346)
Kejadian ini juga merupakan perkara yang mengerikan yang terjadi pada hari kiamat. Kita saksikan di atas bintang-bintang yang begitu banyak yang mungkin jumlahnya berjuta-berjuta bahkan lebih. Seandainya sebuah meteor jatuh hal itu sudah menakutkan padahal meteor ukurannya kecil dibandingkan jika seandainya bintang yang sangat besar itu jatuh menimpa bumi ini. Lalu bagaimana jika bintang-bintang yang ada di langit semuanya berjatuhan. Sungguh itu adalah perkara yang mengerikan dan ini akan terjadi pada hari kiamat kelak.