30. وَإِذَا مَرُّوا۟ بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ
wa iżā marrụ bihim yatagāmazụn
30. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.
Tafsir:
Orang-orang kafir atau orang-orang munafik dahulu jika mereka melihat orang shalih lewat maka mereka akan saling melirikkan pandangan dan mengedipkan mata dalam rangka untuk mengejek orang-orang beriman.
Namun yang menjadi masalah adalah jika yang mengolok-olok adalah sesama kaum muslimin. Apabila ada sejumlah kaum muslimin yang berusaha mengamalkan Sunnah Nabi, maka sebagian lainnya justru mengejek dan mengolok-oloknya. Orang yang berjenggot dikatakan seperti jenggot kambing, orang yang berusaha menaikkan celananya agar tidak isbal dikatakan kebanjiran, padahal demikianlah pakaian Nabi. Jika shalat ke masjid dikatakan pura-pura shalih, jika dahinya menghitam karena bekas sujudnya dikatakan sujud dengan menggosok-gosokkan kepalanya. Sungguh sangat disayangkan, perkataan-perkataan semacam ini sering keluar dari mulut kaum muslimin sendiri