15. ذُو ٱلْعَرْشِ ٱلْمَجِيدُ
żul-‘arsyil-majīd
15. yang mempunyai ‘Arsy, lagi Maha Mulia
Tafsir:
Diantara aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah yaitu meyakini bahwasanya Allah punya ‘Arsy. Patut diketahui bahwa ‘Arsy bukanlah bermakna kekuasaan Allah tetapi ‘Arsy merupakan singgasana yang hakiki. Dan singgasana Allah ini akan dipikul oleh delapan malaikat pada hari kiamat kelak. Allah berfirman:
وَالْمَلَكُ عَلَىٰ أَرْجَائِهَا ۚ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
“Dan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka.” (QS Al-Haqqah : 17)
Allah juga mempunyai Kursi dimana Allah berfirman:
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ
“Kursi-Nya meliputi langit dan bumi.” (QS Al-Baqarah : 255)
Dalam sebuah hadits, dijelaskan tentang perbandingan antara ‘Arsy dan Kursi Allah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda:
مَا السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ فِي الْكُرْسِيِّ إِلاَّ كَحَلْقَةٍ مُلْقَاةٍ بِأَرْضِ فَلاَةٍ، وَفَضْلُ الْعَرْشِ عَلَى الْكُرْسِيِّ كَفَضْلِ تِلْكَ الْفَلاَةِ عَلَى تِلْكَ الْحَلْقَةِ
“Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan dengan Kursi seperti cincin yang dilemparkan di padang sahara yang luas, dan keunggulan ‘Arsy atas Kursi seperti keunggulan padang sahara yang luas itu atas cincin tersebut.” (HR. Ibnu Abi Syaibah, dihasankan oleh Syaikh al-Albani)
Allah beristiwa’ diatas ‘Arsy tersebut namun Allah tidak butuh dengan ‘Arsy tersebut. Tetapi hal ini tidak lantas berkonsekuensi bahwa Allah lebih kecil daripada ‘Arsy, Allah butuh kepada ‘Arsy, apabila ‘Arsy jatuh maka Allah akan ikut jatuh. Maha Suci Allah dari pemahaman yang bathil tersebut. Lihatlah langit yang berada di atas bumi, bersamaan dengan hal tersebut langit lebih luas dari bumi dan langit tidak butuh kepada yang di bawahnya yaitu bumi. Begitupun dengan Allah yang lebih di atas dari ‘Arsy yang tidak berkonsekuensi Allah butuh kepada ‘Arsy.
Intinya ‘Arsy adalah singgasana Allah yang sangat besar, kita tidak mengetahui bagaimana hakikatnya. Pada hari kiamat kelak ‘Arsy akan dipikul oleh delapan malaikat Allah. Padahal malaikat itu sendiri adalah makhluk Allah yang sangat besar. Disebutkan dalam satu hadist, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أُذِنَ لِي أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ مَلَائِكَةِ اللَّهِ مِنْ حَمَلَةِ الْعَرْشِ، إِنَّ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيرَةُ سَبْعِ مِائَةِ عَامٍ
“Telah diizinkan bagiku untuk menceritakan tentang seorang malaikat diantara malaikat-malaikat pemikul ‘Arsy. Sesungguhnya apa yang ada diantara dua daun telinganya sampai ke pundaknya adalah sejauh perjalanan 700 tahun.” (HR Abu Dawud no. 4727 dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 151)
Ini adalah gambaran yang amat menakjubkan. Jarak antara daun telinganya saja dengan pundaknya sejauh perjalanan 700 tahun. Bagaimana dengan jarak antara kepala hingga kakinya, jarak antara sayap-sayapnya, jarak antara satu malaikat dengan malaikat lainnya. Bahkan At-Thibi berkata bahwa angka 700 ini bukan untuk pembatasan akan tetapi untuk menunjukan jumlah yang sangat banyak. (lihat Faidul Qodiir 1/458). Karena orang Arab jika ingin mengungkapan jumlah yang banyak dengan untkapan 70 atau 700. Semua ini menunjukkan ‘Arsy Allah begitu luas. Kita saksikan betapa luasnya langit, padahal ‘Arsy itu lebih luas daripada langit.