7. أَيَحْسَبُ أَن لَّمْ يَرَهُۥٓ أَحَدٌ
a yaḥsabu al lam yarahū aḥad
Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya?
Tafsir Surat al-Balad Ayat-7
Orang ini tatkala berkata أَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًا “Aku telah menghabiskan harta yang banyak”, ia mengucapkannya dengan kesombongan. Ia menyombongkan harta yang banyak yang telah ia hambur-hamburkan dalam kemaksiatan.
Dahulu orang-orang jahiliyah berbangga-banggaan dalam menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Bahkan mereka menganggap sikap seperti ini adalah kemuliaan. Ini mereka lakukan untuk menunjukan bahwa saking banyak hartanya maka mereka tidak perduli untuk menghamburkan harta mereka (Lihat At-Tahriir wa at-Tanwiir 30/352)[1]
Apakah ia menyangka bahwa perbuatannya tersebut tidak ada yang lihat? Tidak akan dihisab baik yang kecil maupun besar?. Padahal apapun yang dia lakukan semuanya akan dilihat oleh Allah dan dicatat oleh malaikat. (lihat Tafsir As-Sa’di hal 924)
Kemudian mengingatkan manusia ini akan kenikmatan dan karunia yang Allah berikan kepadanya, yang seharusnya semua karunia tersebut dia gunakan untuk bersyukur kepada Allah, bukan untuk membangkang kepada Allah.
_________
[1] Gaya hidup seperti ini terkadang masih terwariskan kepada sebagian kaum muslimin, yang terkadang berbangga-banggaan dalam menghamburkan uang pada perkara yang tidak bermanfaat dan sia-sia. Sebagian orang bangga tatkala mengadakan pesta besar-besaran bahkan hingga berhari-hari. Ini dilakukan hanya untuk menunjukan bahwa hartanya banyak. Atau sebagian orang sengaja membeli mobil yang banyak dengan harga yang melangit, untuk ia pamerkan kepada masyarakat. Hanya untuk menunjukan bahwa ia adalah orang yang sangat kaya.