14. فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ
fa-andzartukum naaran talazhzhaa
“Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala”
Tafsir Surat Al-Lail Ayat-14
Allah memperingatkan akan neraka yang menyala-nyala terhadap orang-orang yang bakhil, orang yang pelit, yang tidak beriman dengan hari akhir, yang tidak mau berinfak di jalan Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Nu’man bin Basyir, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah:
أَنْذَرْتُكُمْ النَّارَ أَنْذَرْتُكُمْ النَّارَ أَنْذَرْتُكُمْ النَّارَ حَتَّى لَوْ أَنَّ رَجُلًا كَانَ بِالسُّوقِ لَسَمِعَهُ مِنْ مَقَامِي هَذَا قَالَ حَتَّى وَقَعَتْ خَمِيصَةٌ كَانَتْ عَلَى عَاتِقِهِ عِنْدَ رِجْلَيْهِ
“Aku ingatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka, aku ingatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka, aku ingatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka.” Seandainya seseorang berada di pasar, niscaya ia akan mendengarnya dari tempatku ini.” Dia (Nu’man) berkata, “Sampai-sampai selendangnya yang ada di pundak beliau jatuh ke kakinya.” (HR Ahmad no. 17672)
Peringatan dari beliau menunjukkan akan dahsyatnya neraka jahannam, tak ada seorang pun yang bisa membayangkannya. Bahkan siksaan paling ringan yaitu bara api yang diletakkan di kakinya kemudian otaknya mendidih akibat panasnya. Rasulullah bersabda:
إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَرَجُلٌ تُوضَعُ فِي أَخْمَصِ قَدَمَيْهِ جَمْرَتَانِ يَغْلِي مِنْهُمَا دِمَاغُهُ
“Sesungguhnya orang yg paling ringan azabnya pada Hari Kiamat ialah seorang lelaki yg diletakkan pada tapak kakinya dua batu bara dari Neraka, kemudian otaknya mendidih karena sebab panasnya keduanya.” (HR Muslim no. 313)
Inilah adzab yang paling ringan, dan adzab ini akan dirasakan oleh Abu Thalib, yang merupakan paman Nabi, yang mati-matian membela Nabi dan Islam, akan tetapi dia tidak beriman kapada Allah, sehingga dia diadzab di neraka jahannam dengan adzab yang paling ringan tersebut. Lantas bagaimana dengan adzab-adzab yang lebih parah lainnya. Tentu lebih dari keras dari apa yang akan dirasakan Abu Thalib.
Imam Malik berkata :
صَلَّى بِنَا عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ المغرب، فقرأ وَاللَّيْلِ إِذا يَغْشى فَلَمَّا بَلَغَ فَأَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّى وَقَعَ عَلَيْهِ الْبُكَاءُ، فَلَمْ يَقْدِرْ يَتَعَدَّاهَا مِنَ الْبُكَاءِ، فَتَرَكَهَا وَقَرَأَ سُورَةً أُخْرَى
“Umar bin Abdil Aziz sholat maghrib mengimami kami, lalu ia membaca surat Al-Lail. Tatkal sampai pada ayat فَأَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّى “Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala” maka beliaupun menangis, dan beliau tidak mampu melanjutkan ayatnya karena menangis. Akhirnya beliau mengganti dengan surat yang lain” (Tafsir Al-Qurthubi 20/86-87)