3. وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنثَىٰ
wamaa khalaqa aldzdzakara waal-untsaa
“Dan demi penciptaan laki-laki dan perempuan”
Tafsir Surat Al-Lail Ayat-3
Terkait ayat ini ada dua pendapat di kalangan para ulama mengenai makna lafadz maa apakah maa masdariyah atau maa mausulah. Pendapat pertama, maa-nya bermakna maa mausulah berarti ayat ini bermakna وَالَّذِي خَلَقَ الذَّكَرَ وَالأُنْثَى sehingga artinya menjadi “Dan demi Yang menciptakan laki-laki dan perempuan”, hal ini sama saja Allah bersumpah demi DzatNya sendiri, karena yang menciptakan laki-laki dan perempuan adalah Allah. Pendapat kedua, maa-nya bermakna maa masdariyah berarti ayat ini bermakna وَخَلْقِ اللهِ لِلذَّكَرِ وَالأُنْثَى sehingga artinya menjadi “Dan demi penciptaan Allah terhadap laki-laki dan perempuan”, (lihat Tafsir Al-Baghowi 8/442). Pendapat kedua inilah yang lebih kuat. Pendapat ini dikuatkan dengan adanya qira’ah dari Abu Darda’ dan Ibnu Mas’ud yang pernah dibaca oleh Nabi
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّى وَالذَّكَرِ وَالْأُنْثَى
“Demi laki-laki dan perempuan” (HR Al-Bukhari no 3742 dan Muslim no 824).
Meskipun setelah itu dimansukh dari Al-Quran ketika Nabi menyetorkan bacaannya yang terakhir kepada Jibril sebelum Nabi meninggal, dimana Nabi merubah bacaannya menjadi sebagaimana yang sekarang وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنثَىٰ dan inilah yang dipilih oleh jumhur (mayoritas) dan yang termaktub di rosm al-mushaf al-Utsmani yang tersebar di seluruh penjuru (lihat Tafsir Ibnu Katsir 8/403)