1. وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰ
waallayli idzaa yaghsyaa
“Demi malam apabila menutupi (cahaya siang)”
Tafsir Surat Al-Lail Ayat-1
Pada dua ayat ini, Allah bersumpah dengan dua hal yang saling berlawanan, yaitu antara siang dan malam. Allah bersumpah dengan malam karena malam hari merupakan anugerah Allah yang besar untuk hamba-hamba-Nya dimana orang-orang beristirahat dengan tenang di rumahnya masing-masing setelah seharian bekerja mencari nafkah. Allah berfirman:
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا
“Dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian.” (QS An-Naba’ : 10)
Dan seorang hamba yang beriman akan menyisihkan waktunya di malam hari untuk berkhalwat (berdua-duaan) dengan Allah beribadah kepada-Nya, terutama di waktu sahur. Allah berfirman:
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (15) آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ (16) كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (17) وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (18)
“(15)Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air; (16) Mereka mengambil apa yang diiberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik; (17) Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; (18) Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).” (QS Adz-Dzariyat : 15-18)
Kemudian Allah bersumpah dengan siang yang mana Allah menjadikan siang hari sebagai waktu bagi manusia untuk mencari penghidupan mereka.