3. وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا
waqaala al-insaanu maa lahaa
“Dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi pada bumi ini?”
Tafsir Quran Surat Al-Zalzalah Ayat-3
Sebagian ulama memberi tafsiran bahwasanya di hari kiamat nanti manusia akan bertanya-tanya dan kaget bumi yang tadinya tenang dan kokoh lalu tiba-tiba bergoncang dengan goncangan yang dahsyat. Sehingga orang-orang pun akan berkata, “Apa yang telah terjadi?”. Sehingga lafal الْإِنْسَانُ “manusia” di sini bersifat umum mencakup orang beriman dan juga orang kafir. Orang beriman kaget dengan kondisi bumi meskipun ia beriman dengan hari kebangkitan. Akan tetapi sebagaimana sabda Nabi لَيْسَ الْخَبَرُ كَالْمُعَايَنَةِ “Tidaklah sama antara mendengar khabar dengan melihat langsung”[1] (lihat Al-Muharror al-Wajiiz 5/510)
Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa yang dimaksud dengan الْإِنْسَانُ “manusia” adalah khusus orang kafir yang kaget ketika mereka dibangkitkan pada hari kiamat, karena mereka tidak beriman dengan hari kebangkitan. Allah berfirman:
قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا ۜ
“Mereka (orang-orang kafir) berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur).” (QS Yasin : 52)
Adapun orang-orang beriman mereka telah bersiap akan hal itu. Dalam kelanjutan ayat, Allah berfirman:
هَٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ
“Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah para Rasul.” (QS Yasin : 52)
Manusia akan kaget melihat perubahan yang terjadi pada bumi. Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwasanya bumi akan dihancurkan lalu bumi akan diubah menjadi bentuk yang baru yang berupa dataran. Allah berfirman:
لَا تَرَىٰ فِيهَا عِوَجًا وَلَا أَمْتًا
“(Sehingga) kamu tidak akan melihat lagi ada tempat yang rendah dan yang tinggi disana.” (QS Thaha : 107)
[1] HR Ahmad no 1842, Ibnu Hibbaan no 6213, Al-Hakim no 3250, dan dishahihkan oleh Al-Albani di Shahih al-Jaami’ no 5374