Mencari Teman yang Baik Dalam Perjalanan Haji
Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA.
Teman yang baik sangat diperlukan, karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang di atas agama sahabatnya, maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa yang hendak ia jadikan sahabatnya” (HR At-Tirmidzi no 2378)
Yaitu seseorang akan mengikuti kebiasaan kawannya. Karena sebagaimana dikatakan dalam pepatah Arab الصَّاحِبُ سَاحِبٌ “Sahabat itu akan menggeret”. Yaitu pengaruh kawan itu sangat kuat. Jika dua orang bersahabat maka akan terjadi penyesuaian “sinkronisasi” diantara keduanya, jika tidak maka akan berhenti persahabatan mereka.
Karenanya Nabi shallallahu álahi wasallam menyuruh untuk selektif dalam memilih teman, terlebih lagi teman perjalanan safar untuk melaksanakan ibadah haji yang agung. Jika seseorang salah memilih teman maka akan mempengaruhi kualitas ibadah hajinya. Karenanya hendaknya seseorang berusaha mencari teman yang shalih, yang mengingatkannya akan akhirat, yang membuatnya semangat untuk beribadah tatkala berhaji. Yang selalu menjaga lisannya, yang menjauh dari ghibah, yang tidak menyibukannya dengan urusan berita-berita yang tidak perlu. Karena sungguh waktu tatkala berhaji hanya terbatas, waktu di tanah suci Mekah dan Madinah untuk beribadah hanya singkat.
Karenanya perlu juga keseriusan untuk memilih travel atau bimbingan haji yang baik, yang diharapkan membantu mewujudkan haji mabrur.
Jika seseorang mendapati di antara rombongannya ada yang suka menghabiskan waktu pada perkara-perkara yang tidak bermanfaat maka hendaknya ia menjauhinya.
Sebaliknya jika seseorang mendapati diantara rombongannya ada yang rajin beribadah, rajin membaca al-Qurán, rajin berdzikir, semangat untuk beribadah maka dekatilah dia agar terikut dalam semangatnya.
Artikel ini penggalan dari Buku Bekal Haji dan Umrah Karya Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA.