Urutan Kejadian Pada Hari Kiamat
Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA.
Sesungguhnya banyak kejadian dan peristiwa dahsyat yang terjadi pada hari kiamat sebagaimana yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Lalu bagaimana urutannya?.
Ini merupakan permasalahan yang penting, hanya saja tidak ada nash khusus yang menjelaskan secara detail urutan kejadian-kejadian tersebut. Akan tetapi berikut ini usaha untuk merangkai kejadian-kejadian tersebut sebagaimana dalam urutan berikut :
- Jika manusia dibangkitkan dan mereka semua bangkit dari kubur mereka maka mereka akan pergi ke padang mahsyar. Lalu mereka berdiri sangat lama di padang mahsyar. Mereka merasakan sangat berat dan merasa sangat haus. Mereka juga merasa sangat takut saat itu karena lamanya berdiri dan karena mereka yakin bahwa mereka akan dihisab, serta kejadian-kejadian dahsyat di hadapan mereka yang akan mereka lalui.
- Ketika mereka lama berdiri maka Allah ﷻ akan menghadirkan telaga Nabi Muhammad ﷺ yang didatangi oleh umatnya. Sehingga telaga Nabi Muhammad ﷺ ada di hamparan padang mahsyar pada hari kiamat ketika manusia lama berdiri menunggu keputusan Rabb mereka yang satu harinya terhitung seperti 50 ribu tahun. Barang siapa yang wafat di atas sunnahnya tanpa mengubah, menambah-nambah, dan tidak menggantinya maka dia akan mendatangi telaga Nabi Muhammad ﷺ dan akan diberi minum darinya. Ini adalah rasa aman pertama untuknya yaitu diberi minum dari telaga.
Lalu setelah itu Allah ﷻ akan menghadirkan telaga setiap nabi yang kemudian akan setiap orang saleh dari umat nabi tersebut minum darinya.
- Kemudian manusia berdiri dengan sangat lama. Kemudian ada asy-Syafaat al-‘Uzhma -syafaat Nabi Muhammad ﷺ- agar Allah ﷻ menyegerakan hisab/perhitungan seluruh makhluk. Dalam hadis yang panjang disebutkan bahwa pertama mereka meminta kepada Nabi Adam, lalu Nabi Nuh ‘alaihissalam, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, lau Nabi Isa, hingga akhirnya mereka mendatangi Nabi Muhammad ﷺ. Mereka memanggil Nabi Muhammad ﷺ dan menceritakan keadaan mereka dan meminta untuk disegerakan hisab agar manusia terhindar dari beratnya kondisi saat itu. Setelah mereka meminta untuk mereka diberikan syafaat di sisi Allah ﷻ maka Rasulullah ﷺ berkata: “Akulah orang yang memiliki syafaat, akulah orang yang memiliki syafaat”. Kemudian Rasulullah ﷺ datang di sisi Arasy lalu tersungkur sujud dan memuji Allah ﷻ dengan pujian yang Allah ﷻ ilhamkan kepadanya. Kemudian Allah ﷻ berfirman, “Wahai Muhammad angkat kepalamu, dan mintalah niscaya akan dikabulkan, dan mintalah syafaat niscaya kamu akan diberi”. Intinya asy-Syafaat al-‘Uzhma untuk disegerakan hisab.
- Setelah berterbanganlah lembaran-lembaran catatan amal. Kemudian setelah itu disebarkan catatan amal, orang beriman diberikan kitabnya dengan tangan kanannya sedangkan orang-orang kafir dari tangan kirinya. Kemudian mereka membaca catatan amal mereka untuk melalui proses hisab.
- Kemudian setelah itu hisab. Dan Hisab ada dua cara yaitu الْعَرْضُ yang disebut juga dengan حِسَابٌ يَسِيْرٌ “Hisab yang mudah”, yang ini hanya berlaku bagi kaum mukminin. Adapun cara kedua yang disebut dengan الْمُنَاقَشَةُ , yaitu disidang dengan detail atau hisab yang berat yang ini berlaku bagi orang-orang kafir dan para pelaku maksiat dari kaum muslimin. Yang penghujung dari hisab yang berat ini akhirnya mereka akan masuk neraka.
- Kemudian setelah itu timbangan amal
- Setelah timbangan, manusia terbagi menjadi beberapa kelompok dan pasangan. Maksudnya setiap model dipasangkan dengan yang semodel dengannya. Lalu ditegakkan bendera-bendera para nabi, yaitu bendera Nabi Muhammad ﷺ, bendera Nabi Ibrahim, bendera Nabi Musa, dan seterusnya.
Dan manusia berbeda-beda macamnya di bawah bendera tergantung kelompok mereka. Setiap kelompok dipasangkan kepada kelompoknya.
Orang-orang kafir dan orang-orang zalim dikumpulkan secara berkelompok-kelompok sebagaimana firman Allah ﷻ,
احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ، مِنْ دُونِ اللَّهِ
“(kepada malaikat diperintahkan): “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka.” (QS. Ash-Shaffat: 22-23)
Maksudnya mereka dikumpulkan sesuai dengan modelnya (sejenisnya). Ulama orang musyrik dikumpulkan bersama ulama orang musyrik, orang-orang yang zalim dikumpulkan bersama dengan orang yang zalim. Orang-orang yang mengingkari kebangkitan dikumpulkan bersama orang-orang yang mengingkari kebangkitan. Orang-orang yang mengingkari para rasul dikumpulkan bersama orang-orang yang mengingkari para rasul. Begitu seterusnya mereka dikumpulkan sesuai dengan kelompok mereka. Demikian juga Yahudi dengan Yahudi, Nashrani dengan Nashrani, penyembah berhala dengan penyembah berhala, penyembah matahari dan penyembah matahari dan seterusnya.
- Setelah itu diperintahkan masing-masing kelompok untuk mengikuti sesembahan-sesembahan mereka. Maka setiap umat mengikuti apa yang mereka sembah. Lalu mereka yang menyembah selain Allah seperti berhala dan tuhan-tuhan yang lain akan berjatuhan ke neraka. Sehingga yang tersisa hanyalah mereka yang menyembah Allah baik orang-orang yang saleh maupun orang yang jahat dan sejumlah orang dari ahli kitab.
- Setelah itu ahli kitab yaitu Yahudi yang menyembah ‘Uzair dan Nashoro yang menyembah ‘Isa digiring menuju neraka, lalu merekapun berjatuhan di neraka. Sehingga setelah itu yang tersisa hanyalah yang menyembah Allah saja baik dari kalangan kaum mukminin maupun kaum munafik.
- Setelah itu Allah ﷻ membuat kegelapan sebelum shiroth. Lalu semuanya diberi cahaya oleh Allah baik kaum mukminin maupun kaum munafikin. Lalu mereka diperintahkan untuk melewati shiroth yang dibentangkan di atas neraka. Setiap manusia berjalan sesuai cahaya yang diberikan. Ketika mereka berjalan di atas shiroth maka Allah ﷻ pun meredupkan cahaya kaum munafik, lalu kaum munafik meminta cahaya dari kaum mukminin. Lalu Allah membuat dinding yang menghalangi antara kaum mukminin dengan kaum munafik. Allah ﷻ berfirman,
فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ
“Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.” (QS. Al-Hadid: 13)
Allah ﷻ memberikan orang-orang yang beriman cahaya yang dengannya mereka bisa melihat jalan dan bisa berjalan di atas shiroth. Adapun orang-orang munafik mereka berjalan tanpa cahaya sehingga mereka berjatuhan ke dalam neraka.
- Nabi Muhammad ﷺ datang pertama ke sirat/jembatan, beliau meminta kepada Allah ﷻ keselamatan untuk dirinya dan umatnya, beliau berdoa, ”Ya Allah selamatkan kami, ya Allah selamatkan kami”. Lalu Nabi Muhammad ﷺ melewati sirat, baru kemudian umatnya. Semua orang melewati sirat sesuai berdasarkan kadar amalnya. Setiap orang juga bersamanya terdapat cahaya sesuai dengan kadar amalnya. Orang yang Allah ﷻ ampuni maka akan bisa melewati sirat. Dan akan ada yang tinggal di neraka dan terjatuh ke dalamnya dari orang-orang yang mengesakan Allah ﷻ yang Allah ﷻ kehendaki untuk diazab terlebih dahulu.
Ketika mereka selesai dari siksaan neraka mereka akan berkumpul di Qonthoroh yaitu di pelataran surga yang telah Allah ﷻ siapkan untuk menegakkan kisas di antara mereka dan menghilangkan rasa dengki mereka. Hal ini agar mereka memasuki surga dalam keadaan tidak ada dengki di antara mereka.
- Orang yang pertama masuk ke dalam surga setelah Nabi Muhammad ﷺ adalah orang-orang fakir dari kalangan muhajirin, orang-orang fakir dari kalangan Anshar, dan seterusnya hingga orang-orang fakir dari umat ini. Orang-orang kaya akan diakhirkan masuk ke dalam surga karena akan dihisab antara mereka dan manusia lainnya. Dan mereka akan dihisab atas harta mereka.([1])
Artikel ini penggalan dari Buku Syarah Rukum Iman Karya Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA.
_______________________
([1]) Lihat Syarh al-Aqidah at-Thahawiyah, Shaleh Alu Syaikh 2/228-230 dengan sedikit tambahan dan perbedaan.