Writy.
  • Home
  • Koleksi Buku
No Result
View All Result
Download Aplikasi
Bekal Islam
  • Home
  • Koleksi Buku
No Result
View All Result
Bekal Islam
No Result
View All Result

Perdebatan Antara Ahlusunah dan Qodariyah

admin by admin
18 April 2021
in Syarah Rukun Iman
0
Share on FacebookShare on Twitter

Perdebatan Antara Ahlusunah dan Qodariyah

Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA.

Kisah pertama,

You might also like

Pertengkaran Penghuni Neraka

16 Mei 2021

Ringkasan Sikap Kelompok-kelompok Terhadap “Perbuatan Hamba”

18 April 2021

‘Umar bin Haitsam rahimahullah bercerita suatu hari kami pergi dengan menggunakan sebuah kapal yang ternyata di antara penumpangnya ada seorang Majusi dan Qodariyah. Mulailah keduanya berdiskusi. Qodariyah berkata kepada Majusi, “Masuklah Islam”. Majusi menjawab, “Aku akan masuk Islam sampai Allah ﷻ berkehendak.” Qodariyah berkata, “Allah ﷻ ingin kau masuk Islam tetapi setan tidak menginginkannya”. Majusi berkata, “Allah ﷻ menginginkanku Islam dan setan menginginkanku majusi, ternyata yang terjadi adalah keinginan setan yaitu aku adalah Majusi. Kalau begitu setan lebih kuat dari pada Allah ﷻ. Kalau begitu aku mengikuti setan.”([1])

Kisah kedua,

Kisah ‘Amr bin Ubaid yang merupakan salah seorang tokoh Muktazilah, dia didatangi oleh seseorang yang kehilangan untanya tatkala dia sedang berceramah. Dia meminta kepada ‘Amr bin Ubaid untuk berdoa kepada Allah ﷻ agar Allah ﷻ mengembalikan untanya yang telah dicuri. ‘Amr bin Ubaid kemudian berdoa dengan berkata,

اللَّهُمَّ إِنَّكَ لَمْ تُرِدْ أَنْ تُسْرَقَ نَاقَتُهُ فَسُرِقَتْ، فَارْدُدْهَا عَلَيْهِ

“Ya Allah ﷻ sesungguhnya Engkau tidak menghendaki untanya dicuri, namun untanya dicuri, maka kembalikan untanya kepadanya.”

Setelah mendengar doa ‘Amr bin Ubaid orang yang kehilangan unta tersebut berkata,

لَا حَاجَةَ لِي فِي دُعَائِكَ، أَخَافُ كَمَا أَرَادَ أَنْ لَا تُسْرَقَ فَسُرِقَتْ أَنْ يُرِيدَ رَدَّهَا فَلَا تُرَدُّ

“Aku tidak butuh terhadap doamu itu, aku takut sebagaimana Dia berkehendak untuk untaku tidak dicuri namun dicuri, maka demikian pula jika Dia berkehendak agar untaku kembali namun dia tidak kembali.”([2])

Kisah ketiga,

Demikian pula kisah yang lain, ada seseorang berkata kepada Abu ‘Isham Al-Qasthalani, “Bagaimana pendapatmu jika Allah ﷻ menghalangiku dari hidayah dan ﷻ menjerumuskan aku ke dalam kesesatan, kemudian Allah ﷻ mengazabku di dalam neraka. Apakah Allah ﷻ adil?” Abu ‘Isham Al-Qasthalani menjawab, “Kalau hidayah adalah milik Allah ﷻ maka berhak bagi Allah ﷻ untuk memberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan menghalanginya kepada siapa saja yang Dia kehendaki”.([3])

Kisah keempat,

Demikian pula perdebatan antara Abdul Jabbar Al-Hamadani salah seorang tokoh Muktazilah dengan Abu Ishak Al-Isfiraini rahimahullah salah seorang ulama Ahlusunah. Suatu ketika Abdul Jabbar Al-Hamadani mendatangi Abu Ishak Al-Isfiraini untuk menyindir dengan berkata,

سُبْحَانَ مَنْ تَنَزَّهَ عَنِ الفَحْشَاءِ

“Segala puji bagi Allah ﷻ Yang Maha suci dari segala keburukan.”

Maksud diucapkannya perkataan ini adalah Allah ﷻ tidak menghendaki keburukan.

Abu Ishak Al-Isfiraini rahimahullah kemudian membantah,

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَكُوْنُ فِي مُلْكِهِ إِلَّا مَا يَشَاءُ

“Maha suci Allah ﷻ, semua yang terjadi di alam semesta adalah atas kehendak Allah ﷻ.”

Maksud Abu Ishak Al-Isfiraini rahimahullah adalah bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah ﷻ.

Abdul Jabbar Al-Hamadani berkata lagi,

أَيُرِيْدُ رَبُّكَ أَنْ يُعْصَى؟

“Apakah Allah ﷻ ingin dimaksiati?”

Abu Ishak Al-Isfiraini rahimahullah menjawab,

أَيُعْصَى رَبُّكَ قَهْرًا

“Apakah Allah ﷻ terpaksa untuk dimaksiati?”

Abdul Jabbar Al-Hamadani berkata,

أَفَرَأَيْتَ إِنْ مَنَعَنِي الْهُدَى وَقَضَى عَلَيَّ باِلردى أَحْسَنَ إِلَيَّ أَمْ َأسَا

“Bagaimana menurutmu jika Allah ﷻ mencegah hidayah dariku dan Allah ﷻ memutuskan aku untuk masuk neraka, apakah Allah ﷻ berbuat baik kepadaku atau keburukan kepadaku?”

Abu Ishak Al-Isfiraini menjawab,

إِن كَانَ مَنعك مَا هُوَ لَك فقد أساء وَإِن مَنعك مَا هُوَ لَهُ فَيخْتَص برحمته من يشاء

“Jika Allah ﷻ menghalangimu dari sesuatu milikmu maka Allah ﷻ berbuat buruk. Adapun jika Allah ﷻ menghalangimu dari sesuatu milik Allah ﷻ (hidayah), lalu Allah ﷻ mengkhususkan dengan memberikan kepada siapa saja yang Allah ﷻ kehendaki melalui rahmat-Nya (maka Allah ﷻ tidak zalim).

Mendengar jawaban ini maka Abdul Jabbar pun terdiam tidak mampu menjawab lagi.([4])

Artikel ini penggalan dari Buku Syarah Rukum Iman Karya Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA.

_______________________

([1]) Lihat: Syarah Akidah Tahawiyah (1/323).

([2]) Lihat: Syarah Akidah Tahawiyah (1/323).

([3]) Lihat: Syarah Akidah Tahawiyah (1/324).

([4]) Thabaqat Asy-Syafi’iyyah Al-Kubra (4/262).

Tags: qadariyah
admin

admin

Related Stories

Pertengkaran Penghuni Neraka

by admin
16 Mei 2021
0

Pertengkaran Penghuni Neraka Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Pembahasan pada kesempatan kali ini, kita akan membahas suatu hal yang...

Ringkasan Sikap Kelompok-kelompok Terhadap “Perbuatan Hamba”

by admin
18 April 2021
0

Ringkasan Sikap Kelompok-kelompok Terhada فْعَالُ الْعِبَادِ “Perbuatan Hamba” Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Ahlusunah Wal Jamaah Ahlusunah mengatakan tentang...

Analogi Keliru Tentang Takdir – Iman Kepada Takdir 8

by admin
18 April 2021
0

Analogi Keliru Tentang Takdir Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Terdapat tiga contoh analogi yang keliru tentang takdir yang tersebar...

QODARIYAH – Sejarah, Syubhat dan Bantahannya

by admin
18 April 2021
0

QODARIYAH : SEJARAH, SYUBHAT DAN BANTAHANNYA Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Mukadimah Sebelum membahas tentang akidah Qodariyah, penulis ingin...

Next Post

Analogi Keliru Tentang Takdir - Iman Kepada Takdir 8

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bekal Islam

Belajar akidah, ibadah, muamalah, akhlak, dan lain-lain dengan mudah.

  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2024 Bekal Islam - Belajar Islam Dimana Saja & Kapan Saja by Firanda Andirja Official.

No Result
View All Result
  • Koleksi Buku

© 2024 Bekal Islam - Belajar Islam Dimana Saja & Kapan Saja by Firanda Andirja Official.