Doa Agar Mati Syahid Di Kota Madinah
اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي شَهَادَةً فِي سَبِيلِكَ، وَاجْعَلْ مَوْتِي فِي بَلَدِ رَسُولِكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Allahummar-zuqni syahadatan fii sabiilika, waj’al mautii fii baladi rasuulika shallallahu ‘alaihi wasallam.”
“Ya Allah, angerahkanlah kepadaku mati syahid di jalan-Mu([1]) dan jadikanlah kematianku di negeri Rasul-Mu shallallahu ‘alaihiwasallam([2]).”([3])
______________________________-
([1]) ini adalah doa ‘Umar agar diwafatkan dalam keadaan syahid. Dan Allah subhanahu wa ta’ala mengabulkan doa ‘Umar dengan dibunuhnya beliau oleh Abu Lu’lu’ sehingga beliaupun mendapatkan pahala syahid, karena beliau dibunuh secara zalim. (Lihat: Irsyaadus Saary Li Syarhi Shohiih Al-Bukhori 3/343)
([2]) Ini merupakan salah satu doa yang dipanjatkan oleh Umar bin Al-Khaththab ketika mendengar Rasulullah berdoa:
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ
“Ya Allah. Jadikanlah kecintaan kami kepada Madinah seperti kecintaan kami kepada Makkah.”
Umar meminta agar diwafatkan di Madinah karena cintanya kepada kota tersebut sebagaimana kecintaannya kepada kota Makkah. (lihat: ‘Umdatul Qari Li Al-‘Ainiy 10/252)