Doa musafir kepada orang yang ditinggalkan
أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِي لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ
“Astaudi’ukumullaahal-ladzii laa tadhii’u wa daa-i’uh.”
“Aku menitipkan kalian kepada Allah yang tidak akan hilang titipan (yang dititipkan kepada)Nya.”([1])
_____________________________________
([1]) H.R. Ahmad 14/319, Ibnu Majah no. 2825 dan dishahihkan oleh Al-Albani
Dalam sebagian riwayat menunjukan bahwa ini adalah doa yang diucapkan oleh orang yang hendak bersafar. Dari Musa bin Wardaan ia berkata :
أَتَيْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ أُوَدِّعُهُ لِسَفَرٍ أَرَدْتُهُ، فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: أَلَا أُعَلِّمُكَ، يَا ابْنَ أَخِي، شَيْئًا عَلَّمَنِيهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَقُولُهُ عِنْدَ الْوَدَاعِ؟ فَقُلْتُ: بَلَى قَالَ: قُلْ: ” أَسْتَوْدِعُكَ اللهَ الَّذِي لَا تَضِيعُ وَدَائِعُهُ ”
“Aku mendatangi Abu Hurairah aku ingin mengucapkan perpisahan kepadanya karena aku ingin safar. Maka Abu Hurairah berkata, “Maukah aku ajarkan kepadamu -wahai putra saudaraku- suatu doa yang Rasulullah shallallahu álaihi wasallam ajarkan kepadaku untuk aku ucapkan ketika perpisahan?”. Aku (Musa bin Wardaan) berkata, “Tentu”. Abu Hurairah berkata, “Katakanlah : Astaudi’ukallaahal-ladzii laa tadhii’u wa daa-i’uh”(Syarh Musykil al-Atsaar 15/195 no 5941)
Ini adalah doa yang agung yaitu seorang musafir menitipkan apa yang ia tinggalkan kepada Allah. Dan Allah tentu sebaik-baik penjaga. Seorang yang bersafar meninggalkan orang-orang yang ia cintai, yang ia sayangi, maka sebaik-baik penjaga mereka adalah Allah, yang jika titipan yang dititipkan kepada Allah tidak akan hilang dan rusak. Yaitu agar Allah menjaga agama dan dunia mereka.