Apakah orang yang boleh mencukurkan rambut harus sudah bertahallul terlebih dahulu?
Jawab :
Tidak ada dalil yang mempersyaratkan bahwa yang boleh melakukan pencukuran atau penggundulan hanyalah orang yang dalam kondisi sudah bertahallul. Bahkan jika seseorang yang berihram menggundul atau mencukur pendek kepalanya sendiri maka tidak mengapa dan tidak terlarang. Yang dituntut oleh syariát adalah terjadinya gundul maupun cukur tatkala bertahallul.
Bahkan seseorang yang mencukur dirinya sendiri masuk dalam keumuman firman Allah :
ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ
Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka (QS Al Hajj : 29)
Dan diantara tafsir dari at-Tafats (kotoran) adalah rambut kepala.
Demikian juga keumuman firman Allah
مُحَلِّقِينَ رُؤُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ
“Dengan mencukur rambut (gundul) kepala dan mengguntingnya (memendekannya)” (QS Al-Fath : 27)
Dan jika kita mewajibkan para jamaáh haji dan umroh tidak boleh mencukur sendiri maka secara otomatis kita telah mewajibkan mereka untuk perlu kepada orang lain yang dalam kondisi tidak berihram. Dan tentunya ini bukanlah sifat ibadah-ibadah pada umumnya -seperti sholat dan puasa- yang tidak memerlukan orang lain.
Namun tentu jika orang lain yang mencukur akan lebih baik dan lebih sesuai sunnah Nabi shallallahu álaihi wasallam.
Anas bin Malik berkata
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَمَى جَمْرَةَ الْعَقَبَةِ، ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَى الْبُدْنِ فَنَحَرَهَا وَالْحَجَّامُ جَالِسٌ، وَقَالَ: بِيَدِهِ عَنْ رَأْسِهِ، فَحَلَقَ شِقَّهُ الْأَيْمَنَ فَقَسَمَهُ فِيمَنْ يَلِيهِ “، ثُمَّ قَالَ: «احْلِقِ الشِّقَّ الْآخَرَ» فَقَالَ: «أَيْنَ أَبُو طَلْحَةَ؟ فَأَعْطَاهُ إِيَّاهُ»
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu álaihi wasallam melempar jamrot al-Áqobah, lalu beliau menuju ke onta maka beliaupun menyembelihnya sementara tukang cukur duduk. Lalu Nabi memberi isyarat kepada tukang cukur agar mencukur kepalanya, maka tukang cukur tersebut menggunduli bagikan kepala kanan, lalu Nabi membagikan rambutnya kepada orang yang dekat dengannya. Lalu Nabi berkata, “Gundul bagian kiri kepala”. Lalu beliau berkata, “Kemana Abu Tolhah?”, lalu Nabi memberikan rambutnya (cukuran dari kiri kepala beliau-pen) kepada Abu Tolhah” (HR Muslim no 1305)
Dan jika yang mencukur orang lain maka tentu lebih rapi dan lebih bersih. Wallahu a’lam bis showaab.