78. لُعِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنۢ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا۟ وَّكَانُوا۟ يَعْتَدُونَ
lu’inallażīna kafarụ mim banī isrā`īla ‘alā lisāni dāwụda wa ‘īsabni maryam, żālika bimā ‘aṣaw wa kānụ ya’tadụn
78. Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
Tafsir :
Laknat adalah الطَّرْدُ وَالْإِبْعَادُ مِنَ الرَّحْمَةِ “dijauhkan dari rahmat Allah ﷻ”.([1]) Allah ﷻ Maha Penyayang dan rahmat-Nya maha luas. Jika seseorang dijauhkan dari rahmat-Nya, maka ini menunjukkan bahwa ia telah melakukan kesalahan yang sangat fatal.
Yang dilaknat pada ayat ini adalah orang-orang kafir dari Bani Israil. Ini menunjukkan sebagian mereka beriman dan tidak kafir. Yaitu mereka yang ada di zaman Nabi Musa dan Nabi ‘Isa ‘alaihimassalam. Mereka beriman kepada keduanya dengan iman yang baik. Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya’qub.
Terkait ayat ini, Al-Qurthubi berkata,
جَوَازُ لَعْنِ الْكَافِرِينَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ أَوْلَادِ الْأَنْبِيَاءِ. وَأَنَّ شَرَفَ النَّسَبِ لَا يَمْنَعُ إِطْلَاقَ اللَّعْنَةِ فِي حَقِّهِمْ
“Ayat ini menunjukkan bolehnya melaknat orang-orang kafir meskipun mereka adalah keturunan para nabi, bahwa kemuliaan nasab tidak mencegah dari dilaknatnya mereka.”([2])
Peringatan yang disampaikan oleh Al-Qurthubi sangat penting, bahwa keadaan mereka sebagai keturunan nabi tidak menyelamatkan mereka dari laknat ketika mereka kafir.
Ibnu ‘Asyur menyatakan bahwa ayat ini menunjukkan kesesatan senantiasa berlangsung di kalangan Bani Israil. Karena antara Nabi Dawud dan Nabi ‘Isa ‘alaihimassalam jaraknya lebih dari seribu tahun.([3])
Maksud “melalui lisan Daud” adalah mereka terlaknat dalam kitab Zabur. Sedangkan maksud dari “dan ‘Isa putra Maryam” adalah mereka juga terlaknat dalam Injil.([4])
Sebab mereka terlaknat adalah karena menggabungkan dua kemaksiatan:
- Bermaksiat kepada Allah ﷻ, seperti berbuat syirik dan mengubah hukum-hukum Allah ﷻ.
- Melakukan pelanggaran hak kepada orang lain. Pelanggaran ini sejatinya termasuk bentuk kemaksiatan, namun dikhususkan penyebutannya untuk penekanan. Contohnya seperti kalangan Yahudi yang melakukan kezaliman terhadap orang-orang yang di luar mereka.([5])
Timbul pertanyaan, Bani Israil manakah yang dilaknat pada ayat ini? Para ulama menjelaskan bahwa ada dua model manusia yang dilaknat:
- Orang-orang sebelum zaman Nabi Muhammad ﷺ, yaitu mereka yang diubah menjadi babi dan monyet. Ada juga yang mengatakan bahwa maksudnya adalah kalangan yang diberi hidangan dari langit namun mereka berbuat kekufuran maka Nabi ‘Isa ‘alaihissalam mendoakan kecelakaan dan laknat kepada mereka. ([6])
- Orang-orang setelah zaman Nabi Muhammad ﷺ. Yaitu semua Bani Israil yang tidak beriman kepada Nabi Muhammad ﷺ.([7]) Jika demikian, bagaimana mereka terlaknat melalui lisan Nabi Daud dan Nabi Isa ‘alaihimassalam? Karena Nabi Daud dan Nabi ‘Isa ‘alaihimassalam telah memerintahkan mereka untuk beriman kepada Nabi Muhammad ﷺ. Ketika mereka tidak mau beriman kepada Nabi Muhammad ﷺ maka mereka terlaknat.
_________________
Footnote :
([1]) Lihat: Tafsir Al-Qurthubi, vol. IX, hlm. 314.
([2]) Tafsir Al-Qurthubi, vol. VI, hlm. 252.
([3]) Al-Tahrir Wat-Tanwir, vol. VI, hlm. 293.
([4]) Lihat: Tafsir Al-Thabari, vol. X, hlm. 489.
([5]) Lihat: Tafsir Al-Sa’di, vol. I, hlm. 240.