56. وَمَن يَتَوَلَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فَإِنَّ حِزْبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلْغَٰلِبُونَ
wa may yatawallallāha wa rasụlahụ wallażīna āmanụ fa inna ḥizballāhi humul-gālibụn
56. Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.
Tafsir :
Seseorang itu harus berusaha agar termasuk kelompok Allah ﷻ, yang Allah ﷻ akan memenangkannya, baik cepat atau lambat, baik di masa hidupnya atau setelah wafatnya. Kemenangan itu dengan syarat mereka memberikan loyalitas kepada Allah ﷻ, Rasulullah ﷺ, dan orang-orang yang beriman.
Ini termasuk arahan agar kaum muslimin bersatu dan meninggalkan perselisihan. Kalaupun memberikan teguran maka hendaknya sebaik mungkin. Jangan sampai kita terpancing oleh kalangan yang ingin memecah belah kaum muslimin. Betapa pun kesalahan kaum muslimin mereka tetaplah orang yang beriman. Di luar sana, banyak orang menunggu kehancuran kaum muslimin, baik dari kalangan Yahudi, Nasrani, ateis, dan kafir lainnya. Karena itu seseorang hendaknya bersikap bijak dan tepat dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang menjadi polemik di antara sesama kaum muslimin. Jangan membesarkan persoalan melebihi kadarnya. Kita juga berusaha menasihati agar orang lain semakin dekat dengan kebenaran, bukan malah semakin menjauhinya.