53. وَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَهَٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ أَقْسَمُوا۟ بِٱللَّهِ جَهْدَ أَيْمَٰنِهِمْ ۙ إِنَّهُمْ لَمَعَكُمْ ۚ حَبِطَتْ أَعْمَٰلُهُمْ فَأَصْبَحُوا۟ خَٰسِرِينَ
wa yaqụlullażīna āmanū a hā`ulā`illażīna aqsamụ billāhi jahda aimānihim innahum lama’akum, ḥabiṭat a’māluhum fa aṣbaḥụ khāsirīn
53. Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: “Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?” Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi.
Tafsir :
Ayat ini menjelaskan tentang keheranan kaum muslimin terhadap kaum munafik. Sebelumnya kalangan munafik benar-benar bersumpah bahwa mereka bersama kaum muslimin. Namun kenyataannya mereka malah bersama kaum kafir dari Ahli Kitab.
Kata أَصْبَحَ bisa bermakna perubahan secara umum dan bisa bermakna perubahan di waktu pagi. Contoh أَصْبَحَ yang bermakna perubahan di pagi hari adalah doa yang diajarkan Nabi Muhammad ﷺ
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ
“Kami memasuki pagi hari, dan pada pagi hari ini seluruh semesta tetap menjadi milik Allah.”([1])
Adapun أَصْبَحَ pada ayat ini maka maknanya adalah perubahan secara umum. Sehingga maknanya “lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi”. Mereka pun menyesali ucapan dan apa yang mereka simpan dalam hati mereka. Mereka juga merugi karena semua amalan mereka menjadi gugur.
Dalam Quran banyak terdapat kata أَصْبَحَ yang bermakna “menjadi” tanpa terkaitkan maknanya dengan waktu pagi. Contohnya firman Allah ﷻ,
فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“Maka kalian dengan nikmat-Nya menjadi bersaudara.” (QS Ali Imran: 103)
Dahulu kalian, wahai suku Aus dan Khazraj, saling bertikai. Namun setelah Allah ﷻ memberikan karunia-Nya maka kalian pun menjadi bersaudara.
___________________
Footnote :