127. ۞ لَهُمْ دَارُ ٱلسَّلَٰمِ عِندَ رَبِّهِمْ ۖ وَهُوَ وَلِيُّهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
lahum dārus-salāmi ‘inda rabbihim wa huwa waliyyuhum bimā kānụ ya’malụn
127. Bagi mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan.
Tafsir :
Ayat ini menjadi dalil bahwasanya orang masuk surga berdasarkan amalan saleh yang telah dikerjakannya selama di dunia. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa setiap orang masuk surga dikarenakan rahmat Allah ﷻ, akan tetapi untuk meraih rahmat Allah ﷻ harus dengan beramal saleh. Sehingga, Allah ﷻ memberikan rahmat bagi hamba-hamba-Nya yang beramal saleh.
Di dalam ayat ini Allah ﷻ menyebutkan kesudahan orang-orang yang mengikuti Nabi Muhammad ﷺ. Mereka akan memasuki surga yang disebut dengan Darussalam, yang bermakna ‘tempat tinggal yang penuh keselamatan’. Karena setiap orang yang masuk ke dalam surga, maka dia selamat dari segala kekurangan, kesedihan, kepanasan, kelaparan, kehausan, kekhawatiran, keletihan, dan seluruh hal yang tidak disukai atau tidak mengenakkan. ([1])
Allah ﷻ berfirman,
﴿الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِن فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ﴾
“Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”. (QS. Fatir: 35)
Makna نَصَبٌ adalah kelelahan ketika beraktivitas. Sedangkan makna لُغُوبٌ adalah kelelahan setelah beraktivitas. Penghuni surga tidaklah mengalami nashab dan juga tidak mengalami lughub. Kalau letih ataupun lelah tidak dialami oleh penghuni surga, berarti juga tidak tidur, karena tidur adalah buah dari keletihan dan kelelahan.([2])
______________
Footnote :