120. وَذَرُوا۟ ظَٰهِرَ ٱلْإِثْمِ وَبَاطِنَهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكْسِبُونَ ٱلْإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوا۟ يَقْتَرِفُونَ
wa żarụ ẓāhiral-iṡmi wa bāṭinah, innallażīna yaksibụnal-iṡma sayujzauna bimā kānụ yaqtarifụn
120. Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.
Tafsir :
Allah ﷻ memerintahkan kita untuk meninggalkan seluruh maksiat, baik itu maksiat yang zahir ataupun batin. Maksiat zahir seperti berbohong, gibah, namimah, melihat atau mendengar perkara yang haram, dan yang lainnya. Adapun maksiat batin seperti sombong, suuzan, merendahkan orang lain, ujub, riya, dan yang lainnya.
Syaikh as-Sa’di (RH) menjelaskan bahwa banyak dari manusia yang tidak sadar akan maksiat-maksiat yang mereka lakukan, terutama maksiat-maksiat batin. Bahkan seringkali maksiat-maksiat tersebut telah tertumpuk pada diri mereka, namun mereka tetap tidak juga menyadarinya.([1]) Yang menyedihkan, sebagian mereka merasa sebagai seorang yang saleh, bahkan sebagai wali Allah ﷻ, padahal diri mereka berkubang dalam berbaga penyakit hati.
______________
Footnote :