109. وَأَقْسَمُوا۟ بِٱللَّهِ جَهْدَ أَيْمَٰنِهِمْ لَئِن جَآءَتْهُمْ ءَايَةٌ لَّيُؤْمِنُنَّ بِهَا ۚ قُلْ إِنَّمَا ٱلْءَايَٰتُ عِندَ ٱللَّهِ ۖ وَمَا يُشْعِرُكُمْ أَنَّهَآ إِذَا جَآءَتْ لَا يُؤْمِنُونَ
wa aqsamụ billāhi jahda aimānihim la`in jā`at-hum āyatul layu`minunna bihā, qul innamal-āyātu ‘indallāhi wa mā yusy’irukum annahā iżā jā`at lā yu`minụn
109. Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh jika datang kepada mereka sesuatu mu jizat, pastilah mereka beriman kepada-Nya. Katakanlah: “Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu hanya berada di sisi Allah”. Dan apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mukjizat datang mereka tidak akan beriman.
Tafsir :
Al-Qurthubi (RH) berkata dalam tafsirnya,
وَذَلِكَ أَنَّهُمْ كَانُوا يَعْتَقِدُونَ أَنَّ اللَّهَ هُوَ الْإِلَهُ الْأَعْظَمُ، وَأَنَّ هَذِهِ الْآلِهَةَ إِنَّمَا يَعْبُدُونَهَا ظَنًّا مِنْهُمْ أَنَّهَا تُقَرِّبُهُمْ إِلَى اللَّهِ زُلْفَى، كَمَا أَخْبَرَ عَنْهُمْ بِقَوْلِهِ تَعَالَى:” مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونا إِلَى اللَّهِ زُلْفى”. وَكَانُوا يَحْلِفُونَ بِآبَائِهِمْ وَبِالْأَصْنَامِ وَبِغَيْرِ ذَلِكَ، وَكَانُوا يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ تَعَالَى وَكَانُوا يُسَمُّونَهُ جَهْدَ الْيَمِينِ إِذَا كَانَتِ الْيَمِينُ بِاللَّهِ.”
“Mereka bersumpah atas nama Allah ﷻ, karena mereka memang meyakini bahwa Allah merupakan Tuhan yang paling agung, dan bahwasanya mereka hanyalah menyembah sesembahan lain selainNya demi meraih kedekatan di sisi Allah ﷻ melalui sesembahan tersebut. Hal ini sebagaimana yang Allah kabarkan dalam firman-Nya tentang mereka,
﴿مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ﴾
“”Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya” (QS. Az Zumar:3).
Memang mereka juga biasa bersumpah dengan nama nenek moyang mereka, berhala-berhala, dan banyak hal lainnya, namun mereka juga biasa bersumpah dengan nama Allah. Dan mereka menganggap sumpah atas nama Allah ﷻ sebagai sumpah yang sesungguhnya (serius).”([1])
________________
Footnote :