104. قَدْ جَآءَكُم بَصَآئِرُ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَنْ أَبْصَرَ فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ عَمِىَ فَعَلَيْهَا ۚ وَمَآ أَنَا۠ عَلَيْكُم بِحَفِيظٍ
qad jā`akum baṣā`iru mir rabbikum, fa man abṣara fa linafsih, wa man ‘amiya fa ‘alaihā, wa mā ana ‘alaikum biḥafīẓ
104. Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).
Tafsir :
Yakni, telah datang berbagai petunjuk yang jelas nan terang akan keesaan-Nya dan kebenaran Islam. Barang siapa yang berniat baik untuk melihat dan memahami bukti-bukti tersebut, niscaya manfaatnya akan kembali kepada dirinya sendiri. Dan barang siapa yang berpaling darinya dengan penuh keangkuhan, maka mudaratnya pun akan kembali kepadanya.
Terdapat dua penafsiran terkait penggalan ayat, “Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara kalian…”.
Pertama, bahwa Nabi Muhammad ﷺ tidak mampu menjaga mereka dari azab Allah ﷻ, baik di dunia maupun di Akhirat.
Kedua, bahwa Nabi Muhammad ﷺ tidak memiliki urusan apa pun terkait pencatatan, perhitungan, serta pemberian ganjaran terhadap amalan mereka. Tugas beliau ﷺ hanyalah menasehati mereka, dengan risalah yang Allah ﷻ utus beliau ﷺ untuk menyampaikannya.