62. ثُمَّ رُدُّوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ مَوْلَىٰهُمُ ٱلْحَقِّ ۚ أَلَا لَهُ ٱلْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ ٱلْحَٰسِبِينَ
ṡumma ruddū ilallāhi maulāhumul-ḥaqq, alā lahul-ḥukmu wa huwa asra’ul-ḥāsibīn
62. Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat Perhitungan yang paling cepat.
Tafsir :
Perhitungan ala manusia haruslah melalui sekian proses panjang, dari mulai pengumpulan data, validasi, perhitungan, pengecekan ulang, revisi, dan seterusnya. Meskipun demikian, tetap saja selalu ditemukan sekian kesalahan dalam perhitungan manusia. Sedangkan perhitungan ala Allah ﷻ adalah perhitungan yang sangat cepat, instan, dan sempurna, sesuai dengan kuasa-Nya dan ilmu-Nya yang sempurna.
Pada asalnya segala amalan manusia telah dicatat oleh Allah ﷻ di Lauh Mahfuzh, hanya saja dengan penegakan hisab Allah ﷻ hendak menegakkan hujah bagi hamba-hamba-Nya.