55. وَكَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ وَلِتَسْتَبِينَ سَبِيلُ ٱلْمُجْرِمِينَ
wa każālika nufaṣṣilul-āyāti wa litastabīna sabīlul-mujrimīn
55. Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Quran (supaya jelas jalan orang-orang yang saleh, dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa.
Tafsir :
Mengapa Allah ﷻ hanya mengatakan “… agar jelas jalan orang-orang yang berdosa”, tanpa menyebutkan jalan orang-orang saleh?
Jawabannya adalah, karena jika jalan-jalan orang-orang yang berdosa telah jelas, maka jalan yang lurus pun juga ikut menjadi jelas.([1]) Seperti kaidah yang selalu diulang-ulang, “Dengan mengenal lawannya, maka sesuatu akan semakin tampak jelas.”
Ketika kita telah mengenal dengan baik semua tentang syirik, maka segala tentang tauhid akan semakin terjelaskan bagi kita. Ketika bid’ah-bid’ah telah terjelaskan bagi kita, maka sunah Rasulullah ﷺ pun akan semakin terjelaskan bagi kita.
Perhatikan bagaimana Allah ﷻ mengakhiri rangkaian ayat-ayat tentang kalangan miskin dari para sahabat Rasulullah ﷺ, dengan menyebut jalan orang-orang yang berdosa. Ini menunjukkan bahwa metode para pendosa adalah mendiskriminasi manusia berdasarkan status ekonomi atau status sosial mereka, mengkhususkan kebaikan untuk kalangan kaya nan terhormat, serta memandang rendah para kalangan miskin.([2])
_____________
Footnote :