29. وَقَالُوٓا۟ إِنْ هِىَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ
wa qālū in hiya illā ḥayātunad-dun-yā wa mā naḥnu bimab’ụṡīn
29. Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): “Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan”.
Tafsir :
Inilah yang selalu mereka proklamirkan di dunia, bahwasanya kehidupan hanyalah di dunia saja, sementara kehidupan di Akhirat berupa kebangkitan, persidangan, Surga-Neraka, dan yang lainnya, adalah hal yang mustahil dan omong-kosong belaka.