8. وَقَالُوا۟ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ ۖ وَلَوْ أَنزَلْنَا مَلَكًا لَّقُضِىَ ٱلْأَمْرُ ثُمَّ لَا يُنظَرُونَ
wa qālụ lau lā unzila ‘alaihi malak, walau anzalnā malakal laquḍiyal-amru ṡumma lā yunẓarụn
8. Dan mereka berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat?” dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah selesai urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun).
Tafsir :
Musyrikin Quraisy seringkali mengatakan, “Mengapa tidak diturunkan seorang malaikat yang diutus bersama Muhammad?”
Allah ﷻ menegaskan bahwa seandainya permintaan mereka tersebut dikabulkan, lalu mereka tetap tidak juga beriman, niscaya kebinasaan akan langsung menimpa mereka. Demikianlah konsekuensi bagi setiap umat yang menantang nabi mereka untuk mendatangkan sesuatu keajaiban, lalu setelah keajaiban itu terealisasi mereka tidak juga beriman, maka mereka akan dibinasakan saat itu juga. Seperti kaum Nabi Shalih (AS) yang meminta agar Allah mengeluarkan unta dari sebongkah batu, lalu setelah dikabulkan ternyata mereka malah semakin ingkar dan bahkan membunuh unta tersebut, lalu Allah ﷻ pun langsung membinasakan mereka.([1])
______________
Footnote :