4. وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ ءَايَةٍ مِّنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا۟ عَنْهَا مُعْرِضِينَ
wa mā ta`tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānụ ‘an-hā mu’riḍīn
4. Dan tidak ada suatu ayatpun dari ayat-ayat Tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling dari padanya (mendustakannya).
Tafsir :
Allah ﷻ berfirman,
﴿وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ آيَةٍ مِّنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ (٤) فَقَدْ كَذَّبُوا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ فَسَوْفَ يَأْتِيهِمْ أَنبَاءُ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (٥) ﴾
“Dan tidak ada suatu ayat pun dari ayat-ayat Tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling dari padanya (mendustakannya). Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang haq (Al-Qur’an) tatkala sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.” (QS. Al-An’am: 4-5)
Maksud ayat-ayat di sini adalah mukjizat, kekuasaan Allah ﷻ, dalil, dan argumentasi para nabi([1]). Bahkan, mereka tetap tidak peduli terhadap mukjizat yang telah mereka saksikan dengan mata-kepala mereka sendiri. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ﷻ lainnya,
﴿اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانشَقَّ الْقَمَرُ (١) وَإِن يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ (٢) ﴾
“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: ‘(Ini adalah) sihir yang terus menerus’.” (QS. Al-Qamar: 1-2)
Oleh karenanya, dalam ayat ini Allah ﷻ menjelaskan bahwa tidak ada satu mukjizat pun yang datang kepada mereka, melainkan mereka pasti berpaling darinya. Bahkan, mereka mendustakan kebenaran setelah datang kepada mereka. Allah ﷻ menyebutkan pada ayat keempat dan kelima ini tiga tingkatan orang kafir:
- Mereka berpaling.
- Mendustakan kebenaran yang datang kepada mereka.
- Tingkatan ketiga inilah yang terparah.
Oleh karenanya, Allah ﷻ berfirman,
﴿فَسَوْفَ يَأْتِيهِمْ أَنبَاءُ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ﴾
“maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan.”
Mereka yang mendustakan Hari Kiamat kelak akan dibangkitkan. Mereka yang mendustakan Surga dan Neraka kelak akan dikatakan kepada mereka,
﴿هَٰذِهِ النَّارُ الَّتِي كُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ﴾
“Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya.” (QS. At-Tur: 14)
Mereka yang mendustakan zaqqum kelak akan memakannya. Segala yang mereka dustakan dan perolok, kelak akan mereka alami langsung. Di saat itulah mereka berandai jika dahulu mereka beriman kepada risalah para nabi di dunia, namun apalah artinya penyesalan dan pengandaian pada saat tersebut?!
______________
Footnote :